Penguasaan sor singgih Bahasa Bali menjadi tantangan, khususnya di kalangan anak-anak di tengah era modern ini. Upaya penguatan literasi telah dilakukan oleh pemerintah, tetapi hal tersebut masih perlu terus dimaksimalkan melalui pendampingan. Upaya ini juga perlu didukung dengan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan minat dalam belajar bahasa Bali.
Mahasiswa Undiksha yang tergabung dalam tim PKM-PM beruppaya turut serta mengambil peran dalam penguatan literasi sor singgih bahasa Bali. Tim tersebut terdiri atas Putu Evik Merliani, Putu Adi Suartama, Putu Yuliasih, Ni Wayan Amita Pratiwi, dan Ni Made Dwi Lestari Putri. Tim ini membuat program “Penerapan Media Smart Box Berbasis Satua Bali terhadap Peningkatan Literasi Sor Singgih Bahasa Bali”. Program ini menyasar anak-anak Panti Asuhan Udyana Wiguna, Singaraja.
Media Smart Box berbasis Satua Bali menggabungkan teknologi modern dengan kekayaan budaya tradisional Bali dalam bentuk cerita rakyat (satua). Smart Box ini dilengkapi dengan berbagai Satua Bali yang disajikan secara interaktif dan menarik. Melalui media ini, anak-anak dapat berpartisipasi dalam berbagai aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan berbahasa Bali mereka. Setiap satua disertai dengan ilustrasi menarik, disesuaikan dengan lima tingkatan kata (kruna) Sor Singgih Bahasa Bali dan latihan pengucapan yang membantu anak-anak memahami dan menggunakan bahasa Bali dengan lebih baik.
Pelatihan kepada anak-anak usia Sekolah Dasar di Panti Asuhan Udyana Wiguna melalui 4 tahapan pelatihan yaitu mengenal, membaca, mengelompokkan kata, dan menyampaikan ulang.
Program ini telah dilaksanakan dari tanggal 24 April 2024 dari mempersiapkan media hingga pelaksanaan pelatihan. Setelah dilaksanakan pelatihan dan pendampingan, selanjutnya akan diadakan kompetisi Mesatua Bali. Tim dibawah bimbingan Drs. I Made Suarjana, M.Pd ini berharap dengan berlangsungnya program pelatihan literasi sor singgih bahasa Bali ini, secara tidak langsung dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak usia Sekolah Dasar untuk melestarikan kearifan lokal Bali melalui pelaksanaan mesatua Bali. (rls/hms)