Edukasi seksual, khususnya pada anak-anak perlu terus digalakkan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya kasus atau aksi maupun meningkatkan pemahaman tentang seksual. Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) berupaya untuk turut serta memberikan edukasi. Melalui program PKM-PM, gerakan ini menyasar anak-anak tunagrahita di Yayasan Anak Unik, Desa Kemenuh, Kabupaten Gianyar.
Mahasiswa tersebut terdiri atas I Putu Aprika Apsarendra Putra sebagai ketua tim, dengan anggota Ni Luh Sri Ardhaniasih, Ni Putu Iswarya Harumtini, Ni Putu Okta Ginanti, dan Ni Wayan Septiari. Tim ini mengembangkan media Dengtif-Ria sebagai inovasi pendidikan seksual yang menggunakan media pembelajaran interaktif yang mengadaptasi permainan tradisional dengkleng dan mengintegrasikan audiobook. Pendekatan interaktif ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang pendidikan seksual yang mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi individu dengan keterbatasan intelektual. Mitra utama dari kegiatan ini adalah 38 anak penyandang tunagrahita. Program ini sudah dilaksanakan mulai dari bulan April hingga bulan Agustus tahun 2024.
Pelaksanaan program ini tidak terlepas dari temuan yang menunjukkan kurangnya pemahaman anak-anak tunagrahita terkait pendidikan seksual. Selain itu, pihak yayasan juga menyatakan bahwa tenaga pendidiknya sangat sulit untuk memberikan edukasi seksual kepada anak-anak karena belum adanya media edukasi seksual sebagai pendukung pembelajaran yang mengkhusus kepada anak tunagrahita. (rls/hms)