Singaraja – “Kita memiliki hanya satu bumi di tata surya ini,” Pernyataan ini dilontarkan oleh Prof. Dr. Nyoman Wijana, M.Si. pada Hari kedua PKKMB Undiksha tahun 2021, Sabtu (14/8/2021). Dalam materinya yang berjudul “Kesadaran Lingkungan Hidup dan Kampus” secara tidak langsung menyiratkan bahwa manusia wajib menjaga kelestarian lingkungan dan bumi itu sendiri.
Prof. Wijana, akademisi Program Studi Biologi ini memulai memaparkan materinya terkait sejarah perkembangan hidup manusia hingga berada kini berada di revolusi industri. “Perkembangan hidup manusia inilah yang menyebabkan pola pemukiman saat ini seperti farm village, nebulous farm village, arranged isolated farm, pure isolated, the scattered farmstead community, the cluster village,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan revolusi industri memang benar telah memberikan dampak positif, seperti adanya listrik, transportasi, obat-obatan dan teknologi yang dapat membantu menyejahterakan manusia. Namun, ia juga tidak menampik ada dampak negative yang ditimbulkan. “Selain adanya kemajuan, ada juga dampak negatif kemajuan industri. Teruatama teknologi yang memerlukan bahan dasar dari alam, sehingga menyebabkan pembabatan hutan, limbah cair yang dialirkan ke saluran air, polusi udara hingga limbah padat yang menimbulkan pencemaran tanah yang belum teratasi”, ujarnya.
Dalam materinya, Wijana menyinggung terkait pembangunan dan pelestarian lingkungan yang seakan kontradiktif. “Nah disini terlihat bertentangan dimana ada pembangunan yang memerlukan sumber daya alam, sedangkan di satu sisi kita perlu juga melestarikan lingkungan. Oleh karenanya, muncul pola pembangunan berkelanjutan bidang sosoal, lingkungan dan ekonomi,”. Menurutnya Wijana pembangunan ini dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Undiksha yang memiliki visi menjadi Universitas Unggul Berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045, telah mengusung konsep dasar hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dan lingkungan. “Seperti yang kita ketahui, dalam visi Undiksha ada nilai Tri Hita Karana , yakni tiga hal penyebab kebahagiaan, yang salah satunya adalah hubungan harmonis dengan lingkungan. Untuk pengejawantahannya, Undiksha sendiri sudah melaksanakan banyak sekali kegiatan merawat lingkungan dan implemantasi etika lingkungan,” tegasnya.
Wijana menjelaskan lebih lanjut, bahwa etika lingkungan merupakan prinsip moral manusia terhadap lingkungannya. “Etika lingkungan merupakan prinsip moral terhadap lingkungan, bagaimana memperlakukan lingkungan sebagaimana memperlakukan manusia. Etika lingkungan itu dapat menjadi refleksi kritis terkait isu lingkungan hidup dan dalam memenuhi kebutuhan hidup yang berdampak pada lingkungan hidup dan juga sebagai arah prilaku praktis manusia untuk menghormati lingkungan,” pungkasnya. (hms)