Singaraja – Pelaksanaan Program PERMATA-SAKTI 2020 di Universitas Pendidikan Ganesha sangat terasa berbeda dari tahun sebelumnya. Dimana mahasiswanya yang harus site-in di perguruan tinggi tujuan, untuk tahun 2020 ini dilakukan secara dalam jaringan penuh. Namun hal ini, menjadikan tantangan baru bagi dosen-dosen pengajar program PERMATA-SAKTI 2020 ini. Selain dituntut lebih efektif dalam memilih media ajar, mereka juga dituntut untuk lebih fleksibel dalam proses pembelajaran.
Sebagaimana diungkapkan oleh, Dr. Dewa Gede Sudika Mangku, S.H., LL.M. dosen pengajar Hukum Udara dan Ruang Angkasa, yang menyatakan bahwa perkuliahan dengan mahasiswa PERMATA-SAKTI kali ini memberikan tantangan bagi dosen Undiksha untuk menjadi lebih cerdas dan fleksibel dalam kegiatan pembelajaran. “Karena harus daring penuh, maka kami tertantang untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa melalui media pembelajaran seperti aplikasi zoom atau google meet yang vibrasinya sangat berbeda dengan kuliah tatap muka. Kami sebagai dosen hanya bisa melihat mahasiswa dari layar laptop yang tentunya membuat kurangnya ikatan emosional antara dosen dan mahasiswa,” ungkapnya.
“Selain itu persoalan terkait kuota dan kualitas jaringan dari masing-masing daerah menjadi persoalan yang dihadapi. Kalau mahasiswa berasal dari daerah yang jaringan kurang bagus, tentu menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Satu sisi, pembelajaran daring ini wajib dilakukan akibat dampak covid-19 ini,” imbuh dosen Program Studi Ilmu Hukum ini ketika ditemui di Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Undiksha, Senin (30/11/2020).
Dewa Mangku juga mengungkapkan bahwa kuliah dalam jaringan ini menjadi alternatif terbaik untuk perkuliahan jarak jauh dalam kondisi seperti ini. “Jadi sebagai tenaga pendidik, kita harus terbiasa menggunaka Teknologi Informasi untuk mempermudah kegiatan pembelajaran seperti ini. Disinilah, dosen diharapkan lebih cerdas, kreatif dan fleksibel melihat situasi mahasiswa,” tambahnya.
Bahkan, dosen jebolan Program Doktor Universitas Gadjah Mada ini menekankan tantangan sesungguhnya adalah menjadikan esensi pembelajaran daring tetap seperti pembelajaran luring. “Jadi disini kita tertantang agar mahasiswa mendapat impact dari apa yang diberikan selama perkuliahan daring. Dan kita, sebagai seorang tenaga pendidik juga dituntut tidak lalai dan lebih mempersiapkan materi dan media yang tepat untuk perkuliahan secara daring,” tutupnya.
Untuk tahun 2020 ini, Undiksha melibatkan 9 Dosen pengampu mata kuliah untuk melaksanakan pembelajaran daring bagi mahasiswa PERMATA-SAKTI yang tersebar di 7 fakultas di lingkungan Universitas Pendidikan Ganesha. (adm)