Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) melaksanakan persembahyangan di Parahyangan Kampus pada Tumpek Uye, Sabtu (29/1/2022). Upacara ini sebagai bentuk pelaksanaan tata titi kehidupan masyarakat Bali berdasarkan nilai kearifan lokal sad kertih dalam Bali era baru.
Pada Tumpek Uye, umat Hindu memuja keagungan Ida Sang Hyang Widhi, Sang Hyang Siwa Pasupati yang disebut Rare Angon, penggembala semua makhluk di alam semesta ini. Selain itu juga bagian dari salah satu tradisi di Bali yang memiliki pesan moral untuk selalu bersahabat dengan alam beserta isinya.
Persembahyangan ini dihadiri Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Administrasi, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., didampingi Kepala Biro Umum dan Keuangan, Ni Luh Wayan Yasmiati, S.H.,M.Pd., dan Pimpinan Lembaga, Fakultas maupun Pascasarjana. Selain itu hadir pula sejumlah mahasiswa.
Persembahyangan ini berjalan khidmat. Pada kesempatan tersebut, juga diisi dengan pelepasan burung. Wakil Rektor I Wayan Lasmawan menyampaikan persembahyangan ini, disamping sebagai kewajiban umat hindu, juga merupakan tindaklanjut terhadap intruksi dari Gubernur Bali tentang perayaan rahina Tumpek Uye.
Sesuai harapan bersama, lanjut Lasmawan, melalui upacara ini, keseimbangan alam bisa terbangun semakin baik dalam rangka mewujudkan Bali era baru. Disampaikan lebih lanjut, upacara ini juga sejalan dengan falsafah Tri Hita Karana yang menjadi landasan untuk mewujudkan visi Undiksha menjadi universitas unggul di Asia pada tahun 2045. “Dan setiap momentum kegiatan kelembagaan kita senantiasa mencoba menterjadikan makna harmoni itu betul-betul ada dan dipahami oleh semua warga Undiksha,” jelasnya.
Selain bertepatan dengan Tumpek Uye, pada rangkaian dies natalis ke-29, Undiksha juga telah melaksanakan kegiatan peduli lingkungan dan alam berupa penanaman pohon dan melepasliarkan tukik. (hms)