Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menyelenggarakan penyuluhan tentang Keluarga Berencana dan Keluarga Berkualitas pada Kamis (3/10/2024). Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Undiksha dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KBP3A) Kabupaten Buleleng, yang melibatkan puluhan mahasiswa dari berbagai program studi.
Kepala Dinas P2KBP3A, I Nyoman Riang Pustaka, S.IP, menyampaikan bahwa keluarga berencana adalah fondasi utama untuk membangun keluarga yang berkualitas. Ia menjelaskan bahwa keluarga berencana tidak hanya berkaitan dengan pengaturan kelahiran, tetapi juga meliputi perencanaan kehidupan keluarga yang lebih baik, baik dari sisi pendidikan, kesehatan, maupun kesejahteraan.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya tiga dimensi utama dalam menciptakan keluarga berkualitas, yaitu ketentraman, kemandirian, dan kebahagiaan. “Keluarga harus memiliki penghasilan tetap, mampu mandiri, dan stabil secara ekonomi, agar tidak lagi menjadi beban,” jelasnya. Selain itu, program percepatan penurunan stunting menjadi salah satu upaya yang diutamakan untuk mewujudkan keluarga berkualitas di Bali.
“Kami mengajak semua pihak, termasuk mahasiswa, untuk bersama-sama mendukung percepatan penurunan stunting, karena stunting masih menjadi masalah besar yang perlu diselesaikan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Undiksha, Drs. I Made Yasa, M.Pd, yang mewakili Rektor Undiksha, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap kampanye ini dapat memperluas wawasan mahasiswa tentang pentingnya keluarga berencana dan berkualitas serta pencegahan stunting.
Made Yasa juga berharap agar edukasi semacam ini dapat berlanjut dengan ruang lingkup yang lebih luas, menyasar masyarakat awam dan kelompok yang rentan seperti penduduk yang putus sekolah. “Penyuluhan terkait stunting dan pentingnya gizi anak sejak usia dini sangat penting untuk dipahami oleh masyarakat agar anak-anak mendapatkan perhatian gizi yang layak,” tegasnya.
Dengan adanya kampanye ini, diharapkan peran serta mahasiswa dan masyarakat dalam mendukung program-program pembangunan keluarga yang berkualitas semakin meningkat, sehingga masalah-masalah seperti stunting dapat diminimalisasi. (hms)