Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) turut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan hutan di kawasan Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Kamis (6/2/2020). Program penyelamatan lingkungan ini dilaksanakan Pemkab Buleleng yang juga bekerjasama dengan TNI dan Polri.
Pada kegiatan itu, dari Undiksha hadir langsung Rektor, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd bersama Wakil Rektor III, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd. Selain itu ada pula puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UMK) Resimen Mahasiswa, UKM Pramuka dan mahasiswa program Afirmasi.
Rektor Jampel menilai program ini sangat luar biasa karena juga sejalan dengan falsafah Tri Hita Karana yang menjadi landasan mewujudkan visi Undiksha menjadi universitas unggul di Asia pada tahun 2045. “Karena sesungguhnya, kita bisa melanjutkan kehidupan, maka satu-satunya cara adalah alam harus kita pelihara, alam harus kita lindungi. Karena dari alam, manusia bisa nyaman, bisa bekerja, bisa melanjutkan ke generasi berikutnya,” jelasnya.
Pada kesempatan itu juga diungkapkan kehidupan ini ibarat manik ring secupu. Makhluk hidup adalah manik dan secupu adalah lingkungan. “Kalau mau maniknya sehat, maka lingkungan harus kita jaga,” sebutnya. Ditegaskan, Undiksha sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan akan selalu bersuport gerakan penyelamatan lingkungan yang terus digalakkan pemerintah. “Saya berikan support sepenuhnya kepada Pemkab Buleleng. Ini juga kegiatan luar biasa terkait kebijakan dan program pemerintah Provinsi Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali, sesuai dengan visi dari pada Undiksha,” ucap Jampel.
Perguruan tinggi negeri terbesar di Bali Utara ini telah memberikan matakuliah Tri Hita Karana secara khusus kepada mahasiswa. Hal ini sejalan dengan harapan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, S.T., terkait pentingnya peran lembaga pendidikan dalam memberikan edukasi terkait lingkungan. “Ini bentuk komitmen kita. Pendidikan karakter yang dikemas dalam matakuliah Tri Hita Karana sudah kami implementasikan,” imbuhnya.
Bupati Buleleng, Agus Suradnyana menambahkan menjaga hutan sangat perlu dilakukan karena memiliki manfaat yang sangat besar untuk kehidupan, salah satunya sebagai sumber air. Bahkan jika dikelola dengan baik akan mampu menjadi pendukung sektor pariwisata. “Buleleng dengan kondisi geografis yang nyegara gunung, dengan hutan yang lestari akan mampu menjadi daya tarik pariwisata. Ada yang bilang, ini Bali yang sesungguhnya,” katanya. Atas hal tersebut, dirinya mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk TNI dan Polri untuk bersama-sama melakukan gerakan penyelamatan lingkungan. “Mari kita lestarikan hutan,” tegasnya.
Kapolres Buleleng, AKBP I Made Sinar Subawa menyatakan secara tegas mendukung pelaksanaan kegiatan ini. Bahkan pihaknya siap melakukan langkah preventif untuk mencegah adanya aksi pengerusakan hutan. “Preventif atau rehabilitasi perlu kita lakukan karena hutan ini sudah tercederai, adanya pembalakan liar. Itu sudah kami proses. Namun untuk bagaimana memulihkan itu, Pak Bupati sudah mengorganize kegiatan ini bersama Pak Dandim. Ini kegiatan yang positif sekali, ini harus berkelanjutan. Kami bahu membahu untuk menjaga kelestarian hutan ini,” ucapnya. Hal senada juga disampaikan Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto. Pihaknya komitmen untuk turut serta menjaga kelestarian hutan melalui pengawasan yang intensif. (hms)