Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) siap melakukan penerimaan mahasiswa baru tahun 2019. Universitas negeri terbesar di Bali Utara ini mengikuti sistem seleksi nasional dan mandiri untuk memperoleh calon mahasiswa unggul. Hal tersebut sejalan dengan visi menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045.
Wakil Rektor I Undiksha, Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si menjelaskan seleksi pada 2019 melalui tiga jalur. Yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dengan jumlah minimal 20 persen dari kuota daya tampung setiap prodi. Jumlah tersebut lebih sedikit dari 2018 sebesar 30 persen. Seleksi ini berdasarkan penelusuran prestasi dan portopolio akademik. Ada pula jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) jumlah minimal 40 persen dari kuota daya tampung setiap prodi, berkurang dari 2018 sebesar 30 persen. Seleksi ini berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan kriteria lain yang disepakati oleh PTN. Terakhir, Undiksha juga menyediakan jalur mandiri dengan kuota maksimal 30 persen dari kuota daya tampung setiap prodi. Jumlah tersebut sama dengan 2018. “Undiksha berkomitmen untuk memperoleh calon mahasiswa unggul,” ungkapnya, Senin (29/10).
Disampaikan lebih lanjut, untuk pelamar SNMPTN, berasal dari SMA/MA/SMK/sederajat yang lulus tahun 2019 serta memiliki NPSN. Kuotanya, 40 persen siswa terbaik dari sekolah terakreditasi A, 25 persen dari terakreditasi B, dan 5 persen terakreditasi C. Selain itu, juga harus mengunggah nilai raport semester 1 sampai 5 di PDSS. Setiap siswa juga diperkenankan memilih dua prodi di satu atau di dua PTN. Pilihan tidak lintas minat, biaya seleksi ditanggung pemerintah.
Pada seleksi ini, pengisian dan verifikasi PDSS berlangsung 4 sampai 25 Januari 2019. Pendaftarannya dibuka dari 4 sampai 14 Februari dan pengumuman seleksi 23 maret 2019. Khusus untuk pendaftaran ulang menunggu jadwal pengumuman kelulusan SMA/SMK/MA.
Sementara untuk SBMPTN, pelamar juga berasal dari SMA/MA/SMK/sederajat yang lulus pada 2017, 2018 dan 2019. Selain itu harus memiliki nilai ujian tulis berbasis komputer (UTBK). Khusus di Undiksha, ujian ini difasilitasi. Sesuai rencana, pendaftaran dibuka 12 sampai 27 Maret 2019. Ujian dilaksanakan dua sesi pagi dan siang pada Sabtu dan Minggu yang dijadwalkan 30 Maret – 26 Mei 2019. Metodenya, yakni tes potensi skolastik (TPS) untuk mengukur kemampuan kognitif yaitu kemampuan penalaran dan pemahaman umum yang dianggap penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi dan berkembang melalui proses belajar mengajar dan transfer dari pengalaman-pengalaman di dalam maupun luar sekolah. Ada pula Tes Kompetensi Akademik untuk mengukur pengetahuan / penguasaan materi yang diajarkan di sekolah dan diperlukan untuk berhasil di pendidikan tinggi dengan soal-soal yang mengukur Higher Order Thingking Skill (HOTS). Pengumuman hasil dijadwalkan pada 10 April – 2 Juni. “Setiap calon diperbolehkan mengikuti tes maksimal dua kali, yaitu sekali tes saintek dan sekali soshum, atau dua kali tes saintek dan soshum. Hasil tes, setiap peserta akan diberikan secara individu yang diunggah pada saat mendaftar SBMPTN. Bagi yang mengikuti UTBK dua kali dapat menggunakan nilai yang lebih tinggi,” jelas Arnyana.
Pada seleksi ini, sambungnya juga harus memasukkan nilai raport semester 1 sampai 5 pada sistem pendaftaran SBMPTN dan memiliki NISN dan/atau NIK, memasukkan prestasi penunjang lainnya. Setiap pelamar diperbolehkan memilih dua prodi dari satu atau 2 PTN. “Biaya untuk seleksi ini ditanggung peserta dan disubsidi oleh pemerintah,” terangnya. Disebutkan pula, dalam jalur SNMPTN dan SBMTN, mengikuti sistem yang dilakukan secara nasional yanh diselenggarakan Lembaga Layanan Tes Masuk Perguruan Tinggi (L2TMPT), yang sebelumnya bernama Panitia Pusat Seleksi Nasional Menerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri (Panpus SNPMBPTN). Jalur mandiri, pelamarnya pun lulusan 2017, 2018 dan 2019. Seleksi dilakukan panitia dan sepenuhnya menggunakan sistem UTBK dan lamaran dimasukkan di laman Undiksha.