Sosialisasi penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2019/2020 dilaksanakan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di SMA PGRI 1 Amlapura, Karangasem, Jumat (16/11/2018). Ada yang menarik dalam kegiatan yang menyasar ratusan siswa kelas XII ini. Rektor Undiksha, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd bersama Wakil Rektor I, Prof. Dr. Ida Bagus Arnyana, M.Si.,turun langsung memberikan pemaparan. Ditegaskan, universitas terbesar di Bali Utara ini menawarkan berbagai beasiswa untuk melangsungkan pendidikan.
Rektor Jampel memberi gambaran mengenai kampus, termasuk Fakultas Kedokteran yang telah resmi dibuka pada tahun ajaran 2018/2019. Demikian juga mengkampanyekan visi Undiksha menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia tahun 2045. Di hadapan siswa jurusan IPA, IPS dan IPB, rektor asal Kabupaten Badung ini juga menegaskan Undiksha berkomitmen untuk mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan. “Kami ingin seluruh siswa bisa melanjutkan ke perguruan tinggi untuk mewujudkan hidup lebih baik,” tegasnya.
Mewujudkan komitmen itu, perguruan tinggi yang memiliki delapan fakultas ini menawarkan kemudahan. Yakni dengan memberlakukan biaya pendidikan yang terjangkau. Tak kalah penting juga, pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang kurang mampu, mulai dari Bidikmisi, PPA, beasiswa perbankan dan rektor. “Kami tawarkan berbagai beasiswa untuk mendukung supaya bisa menikmati pendidikan. Dari sisi jumlah, kami upayakan terus bertambah. Seperti bidikmisi. Untuk mahasiswa yang mampu dan berprestasi juga ada,” ungkapnya. Ketertarikannya untuk datang ke sekolah yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman ini dalam rangka pemerataan informasi dengan sekolah lain. “Sekolah ini akreditasinya A. Sama seperti beberapa sekolah negeri di Karangasem,” imbuhnya.
Khusus mengeni mekanisme pendaftaran penerimaan mahasiswa, Wakil Rektor I, Ida Bagus Arnyana mengatakan ada tiga jalur yang bisa ditempuh. Yakni, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan mandiri. Untuk SNMPTN, dijelaskan jumlahnya minimal 20 persen dari kuota daya tampung setiap prodi. Seleksi ini berdasarkan penelusuran prestasi dan portopolio akademik. Pelamarnya pun hanya lulusan tahun 2019 dan setiap orang diperkenankan memilih dua prodi di satu atau di dua PTN, tidak lintas minat. Pada seleksi ini, pengisian dan verifikasi PDSS berlangsung 4 sampai 25 Januari 2019. Pendaftarannya dibuka dari 4 sampai 14 Februari dan pengumuman seleksi 23 maret 2019. Khusus untuk pendaftaran ulang menunggu jadwal pengumuman kelulusan SMA/SMK/MA.
Khusus untuk SBMPTN, Sambung Arnyana calon pelamar dari lulusan SMA/SMK/MA tahun 2017, 2018 dan 2019 harus terlebih dahulu mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Undiksha memfasilitasi ujian yang baru pertama kali diterapkan itu. Pendaftaran dibuka 12 Januari sampai 27 Maret 2019 secara online melalui laman https://pendaftaran-utbk.sbmptn.ac.id menggunakan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) untuk mendapatkan username dan password. Pelaksanaan ujiannya terbagi dua sesi, pagi dan siang pada Sabtu dan Minggu yang dijadwalkan 30 Maret – 26 Mei 2019, dikelompokkan Saintek dan Soshum. Terdiri dari tes potensi skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA). Pengumuman hasil dijadwalkan 10 April sampai 2 Juni 2019. “Kalau tahun sebelumnya, dalam SBMPTN, mendaftar dulu baru tes. Sekarang UTBK dulu baru lanjut pendaftaran,” terangnya. Sementara itu, untuk jalur mandiri, akan dibuka setelah SNMPTN dan SBMPTN. Mekanismenya ditentukan langsung oleh universitas.
Kepala SMA PGRI 1 Amlapura, Drs. I Ketut Jelantik, M.Si.,menyampaikan lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi setiap tahun sekitar 20 persen dari jumlah keseluruhan. “Keinginan lulusan untuk melanjutkan pendidikan sebenarnya cukup besar. Tetapi permasalahannya biaya,” katanya. Adanya program beasiswa yang ditawarkan perguruan tinggi, termasuk Undiksha, diharapkan bisa mewujudkan keinginan itu. “Kalau tahun lalu, kami ada keterlambatan menerima informasi soal beasiswa. Jadinya sekarang kami mohon ada sosialisasi lebih awal,” pungkasnya. (hms)