Kuliah Kerja Nyata (KKN) kembali digulirkan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Singaraja tahun ini. Pelepasan pesertanya telah berlangsung, Jumat (23/6) hari ini. Program yang menyasar ratusan desa ini tak hanya sebagai rutinitas tahunan, tetapi juga sebagai salah satu upaya membentuk lulusan sebagai kader pembangunan masa depan.
Ketua KKN Undiksha, Drs. I Putu Panca Adi, M.Pd., menjelaskan program ini merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa, khususnya yang S-1, baik yang kependidikan maupun non kependidikan. Tujuannya, untuk memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa melalui keterlibatan secara langsung di masyarakat, memberikan kesempatan untuk mengembangkan pemikiran berdasarkan Ipteks secara dan multidisiplin. Selain itu, dapat pula untuk meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa kepada masalah yang dihadapi oleh masyarakat, meningkatkan kedewasaan dan kepribadian, meningkatkan daya saing nasional, dan jiwa peneliti, serta memelihara dan meningkatkan hubungan dan kerjasama antara Undiksha dan Pemerintah Daerah, instansi terkait dan masyarakat. “Kami ingin melalui program ini, mahasiswa dapat membantu memecahkan persoalan yang ada di desa,” jelasnya.
KKN tahun ini terdiri dari 5 pola, yaitu reguler, non reguler, PPM, insidental dan Kebangsaan. Dijelaskan, untuk pola reguler, penentuan desa lokasi dan mahasiswanya sepenuhnya oleh panitia KKN. Pola non reguler, penentuan desa lokasi dipilih sendiri oleh mahasiswa bersangkutan diawali dengan penjajagan ke lokasi tersebut, selanjutnya mereka urus segala keperluannya serta mencari anggota kelompok sendiri sesuai dengan karakter masalah yang ditemukan. Pola PPM, penentuan desa lokasi sepenuhnya ada pada dosen penerima hibah PPM dan anggota kelompok dipilih oleh penerima hibah. Pola insidental adalah KKN berdasarkan ijin rektor, sedangkan anggotanya diatur oleh panitia KKN. Sedangkan pola Kebangsaan, penentuan desa lokasi sepenuhnya oleh pusat (Kemenristekdikti) dan kelompok mahasiswanya dipilih melalui seleksi. Untuk tahun ini lokasinya di Gorontalo. “Mahasiswa ikut KKN pola kebangsaan lima orang. Itu akan bergabung dengan mahasiswa universitas lain,” jelas Adi.
Peserta KKN, sambung Adi sebanyak 2.247 mahasiswa dengan menyasar 124 desa tujuh kabupaten di Bali. Rinciannya, Kabupaten Karangasem 51 desa, Kabupaten Klungkung 42 desa, Kabupaten Buleleng 12 desa, Kabupaten Bangli 8 desa, Kabupaten Badung 1 desa, Kabupaten Gianyar 2 desa, Kabupaten Jembrana 4 desa. Selain itu ada juga di Kabupaten Lamongan Jawa Timur 1 desa, dan Kabupaten Lombok Utara 1 desa. “Sebaran mahasiswa untuk masing-masing desa bervariasi, rentangannya antara 17 sampai 20 orang. Mereka akan mengikuti KKN satu setengah bulan,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Undiksha, Prof. Dr. IB Putu Arnyana, M.Si., mengatakan KKN ini menjadi salah satu aplikasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mahasiswa diharapkan tak hanya mampu menghayati masalah di masyarakat, tetapi juga bisa memberikan solusi pemecahannya. “Ini juga sebagai salah satu upaya untuk menjadikan lulusan sebagai kader pembangunan. Dengan turun langsung ke masyarakat, pemahaman mahasiswa terhadap persoalan akan bisa membumi. Mereka juga akan memiliki kepedulian sosial,” tegasnya.
Acara Pelepasan ini juga dihadiri Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikpora Bali, Komang Mertadana. Ia menyampaikan melalui KKN, persoalan-persoalan yang ada dimasyarakat nantinya bisa terinventarisir. Itu akan dijadikan salah satu acuan oleh pemerintah dalam pembangunan kedepan. “Dari mahasiswa ini, permasalahan di masyarakat bisa tergali. Kami juga mendukung lokasinya tersebar di beberapa kabupaten,” tandasnya.