Singaraja- Inovasi demi inovasi semakin dipertontonkan oleh Undiksha. Terkini, Undiksha melalui UPT Bahasa mengadakan Pelatihan Teknik Pengajaran BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) yang notabene semakin diminati oleh kalangan mahasiswa yang tertarik pada BIPA, Jumat (15/11/2019).
Acara yang digelar di Ruang Video Conference UPT TIK ini menghadirkan 2 narasumber, Praktisi Media Ajar TIK inovatif, sebagai Narasumber I Ketut Resika Artana, S.T., M.Kom., sekaligus menjabat sebagai Kepala UPT TIK Undiksha. Disamping itu, ada pakar dan juga penggiat Pengajaran BIPA M. Bundhowi yang juga dikenal sebagai Konsultasn Pengajaran Bahasa dan Lintas Budaya di Indonesia.
Kepala UPT Bahasa Putu Ayu Prabawati Sudana, S.Pd., M.Hum., sekaligus Ketua Panitia kegiatan menjelaskan pelatihan kali ini difokuskan tentang bagaimana menghasilkan calon penggiat BIPA yang bisa membuat dan menggunakan media ajar TIK inovatif, sehingga mampu merangsang animo penutur asing untuk belajar. “Tentu ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam jelas BIPA,” katanya.
Peserta yang mencapai 22 orang ini akan mendapatklan tiga materi pokok berupa teknik pengajaran BIPA untuk empat keterampilan bahasa dan komponen tata bahasa, pengajaran aspek budaya dan penggunaan media inovatif dalam pengajaran BIPA, yang akan dirangkum dalam 2 hari kegiatan. “Ini untuk melatih pengajar BIPA UPT Bahasa, melatih masyarakat umum, dan bahkan mahasiswa yang ingin menjadi pengajar BIPA. Selain itu juga memperkenalkan UPT Bahasa Undiksha sebagai salah satu lembaga penyelenggara program BIPA di Bali,” paparnya.
Selain bidang bahasa, dalam program BIPA, guru juga perlu menguasai tentang kebudayaan yang juga menjadi daya tarik untuk dipelajari mahasiswa. “Jadi bahasa dan budaya itu penting,” tegas dosen Bahasa Inggris Undiksha ini. Ditempat terpisah, salah seorang peserta yang masih berstatus mahasiswa di Pascasarjana Undiksha merasakan UPT Bahasa Undiksha telah memfasilitasi yang berniat sebagai Guru BIPA untuk mendapat pendidikan dan pengetahuan baru tentang pengajaran.
Antusiasme peserta pelatihan ini terlihat ketika Resika sebagai pemateri pertama memberikan ice breaking menggunakan aplikasi Kahoot. Peserta mulai dikenalkan dengan aplikasi ini diuji pengetahuannya mengenai BIPA yang dilanjutkan dengan pelatihan bagaimana menggunakan aplikasi berbasis web untuk menciptakan media pengajaran BIPA yang inovatif. Undiksha sebagai salah satu universitas pendidikan di Bali memang menjadi pilihan bagi orang asing untuk belajar BIPA. Sehingga dengan kegiatan ini diharapkan muncul bibit-bibit baru yang akan menggawangi pengajaran BIPA di Bali, bahkan di Indonesia. (hms)