Singaraja- Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd telah menentukan tiga wakil rektor (warek) yang akan mendampinginya membangun lembaga periode 2019-2023. Yakni, Dr. I Gede Rasben Dantes, S.T.,M.T.I., sebagai Wakil Rektor I. Ia yang menggantikan Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si., sebelumnya menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK). Wakil Rektor II masih dipercayakan pada Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., dan Wakil Rektor III dipercayakan pada Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd. Ia yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Undiksha menggantikan Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes. Sedangkan jabatan Direktur Pascasarjana dipercayakan pada Prof. Dr. I Gusti Putu Suharta, M.Si. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan keempat pejabat itu berlangsung di Ruang Ganesha III Rektorat, Rabu (12/6/2019).
Rektor Prof. Jampel usai pelantikan mengungkapkan pemilihan warek dilakukan dengan berbagai pertimbangan dan dipikirkan secara matang. Diharapkan ada komitmen yang sama dalam membangun lembaga, termasuk mempercepat mewujudkan visi Undiksha sebagai universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045. “Saya berharap semuanya bisa membawa Undiksha ke arah yang semakin baik. Bisa merealisasikan rencana strategis, rencana pembangunan jangka menengah maupun Renop. Termasuk dalam mewujudkan visi. Bisa lebih cepat,” ungkapnya.
Pada jabatan periode pertamanya, tahun 2015-2019, kata Jampel telah dilakukan berbagai terobosan dalam meningkatkan kualitas lembaga. Mulai dari pencanangan tahun akreditasi, tahun publikasi, tahun teknologi informasi, maupun tahun internasionalisasi at home. Empat tahun kedepan atau periode 2019-2023, dirinya sebagai rektor universitas terbesar di Bali Utara ini telah mengusung visi mewujudkan Undiksha yang unggul berlandaskan Tri Hita Karana melalui internasionalisasi dan trend center university.
Mendukung hal tersebut, strategi telah dipersiapkan. Pada tahun 2019-2020, dicanangkan sebagai tahun reputable international university. Programnya, yakni mengembangkan kurikulum yang berbasis KKNI dengan pengakuan internasional, meningkatkan kualitas dan kuantitas riset internasional, publikasi internasional, dan konferensi internasional. Selain itu ada pula pengembangan infrastruktur yang terstandarisasi internasional, mereformasi tata kelola perguruan tinggi yang demokratis, humanis dan kolaboratif berbasis layanan ubiquitous dengan pemanfaatan teknologi informasi modern. Tak kalah penting juga dilakukan menguatan dan meningkatkan SDM, baik pegawai maupun dosen yang memiliki pengakuan internasional.
Sementara itu, untuk tahun 2021-2023 dicanangkan sebagai tahun trend center university. Programnya, menjadikan Undiksha sebagai rujukan dan role model pembelajaran nasional. Selain itu ada pula pengembangan riset yang menjadi rujukan nasional dan internasional, mengembangkan hilirisasi hasil riset berbasis tujukan dunia industry dan role model rekayasa sosial, menjadikan Undiksha sebagai rujukan publikasi dengan indexasi individu dan lembaga yang tinggi. Penguatan SDM juga masih menjadi perhatian pada tahun ini. Ditargetkan juga bisa menjadi rujukan nasional. Di tengah persaingan yang semakin ketat, juga dikembangkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). “Ini yang harus kami kerjakan dan perlu dukungan seluruh stake holder,” ucapnya.
Jumlah warek kali ini berbeda dari sebelumnya yang sampai IV. Hal tersebut karena mengacu pada Organisasi dan Tata Kerja (OTK) lembaga. Jumlah warek salah satunya menyesuaikan dengan student body atau jumlah mahasiswa. “Kalau memang nantinya perlu ada warek IV, kami coba usulkan,” imbuh Jampel.
Sementara itu, Rasben Dantes komitmen untuk mengemban amanah sebagai wakil rektor yang menangani bidang kerjasama dan akademik. Dirinya menginginkan Undiksha mampu sebagai sebuah rumah untuk semua masyarakat internasional. Tidak hanya bidang formal, tetapi juga non formal. “Kami ingin masyarakat luar negeri bisa belajar tentang kebudayaan. Bisa belajar tentang lontar maupun digitalisasi,” jelasnya. Peningkatan akreditasi program studi, menurutnya juga menjadi hal yang sangat penting untuk mendapat perhatian. “Seluruh prodi yang masih akreditasi B bisa naik menjadi A. Yang sudah A bisa terakreditasi internasional. Publikasi ilmiah juga perlu digenjot,” imbuhnya.
Warek, Prof. Lasmawan juga menegaskan komitmen serupa. “Saya yang Menangani bidang administrasi umum, keuangan, perencanaan dan sumber daya manusia. Itu sebagai sebuah tantangan. Seiring dengan kepercayaan yang diberikan, astungkara saya bisa menjawabnya dengan kerja-kerja dan kerja. Sesuai dengan sumpah jabatan,” tegasnya. Hal senada juga disampaikan Prof. Suastra dan Prof. Ngurah Suharta. Keduanya sepakat untuk mendukung pembangunan Undiksha sehingga menjadi perguruan tinggi yang semakin berdaya saing. (hms)