Denpasar- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia mendorong Perguruan Tinggi (PT) sebagai lembaga pendidikan yang berintegritas. Mewujudkan hal tersebut, peran Satuan Pengawas Intern (SPI) menjadi salah satu yang strategis. Demikian disampaikan Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemendikbudristek, Dr. Chatarina Muliana, S.H., S.E., M.H., dalam arahannya pada acara Pelantikan dan Rapat Kerja Pengurus SPI PTN Indonesia, Jumat (1/7/2022) malam.
Ia yang juga memberikan materi menjelaskan SPI memiliki peran yang sentral bagi unit organisasi, baik itu BUMN apalagi di kementerian yang non profit oriented. Peran tersebut, memastikan semua tujuan program yang dirancang perguruan tinggi berjalan sesuai dengan perencanaan output dan outcome yang diharapkan. Selain itu dapat menjamin akuntabilitas dan transparansi seluruh program unit kerja di instansi atau kementerian atau lembaganya, termasuk dalam hal pengelolaan anggaran. “Jadi jika pengelolaan unit organisasi kita berantakan, maka yang pertama harus merefleksikan diri adalah adalah SPI,” katanya.
Ia menegaskan SPI harus menjadi bisa dipercaya dan memiliki integritas. Lebih penting lagi harus mampu menjaga independensi. “Karena percuma kita berintegritas dan memiliki kapasitas tetapi kita tidak memiliki independensi,” tegasnya. Melihat posisinya yang sangat strategis, Muliana mengajak SPI untuk bisa selalu bersinergi dengan kementerian, khususnya lebih pada early warning system dalam rangka meminimalisasi temuan-temuan.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap pembentukan forum ini. Diharapkan para pengurus yang sudah dilantik dapat berkolaborasi dalam merancang strategi untuk newujudkan perguruan tinggi yang berintegritas.
Selain Irjen Kemendikbudristek, Chatarina Muliana, rapat kerja ini juga diisi materi oleh Inspektur IV Kemendikbudristek, Masrul Latif, SIP., M. Si., Sabtu (2/7/2022), dengan topik Penerapan Manajemen Risiko pada Perguruan Tinggi Negeri. Selain itu ada Dr. Witarsa yang membawakan materi tentang Penguatan SPI Bidang Pendidikan.
Sementara itu, Ketua Forum SPI PTN Indonesia, Prof. Dr. Ir. A. Muhammad Idkhan menjelaskan pertemuan forum ini untuk membahas program kerja yang akan diakukan dan sinergi dengan Irjen ke depannya. “Yang paling pokok adalah bagaimana kita menguatkan program kerja itu sehingga mendukung tata kelola Perguruan Tinggi untuk menuju zona integritas. Yang mana sekarang ini masih sangat minim, baru beberapa Perguruan Tinggi yang masuk zona integritas,” terangnya.
Ia berharap forum ini bisa menjadi corong Irjen dalam rangka tata kelola di perguruan tinggi. “Kami ingin SPI ini menjadi perpanjangan tangan Rektor untuk menyampaikan kepada seluruh unut-unit yang ada di perguruan tinggi bagaimana sebenarnya mengelola perguruan tinggi, yang nantinya seluruh kegiatan yang dilakukan perguruan tinggi akan mendukung IKU PTN yang dicanangkan kementerian dan hal itu akan menuju MBKM,” pungkasnya.
Pada rapat kerja ini, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Singaraja, Bali dipercaya sebagai tuan rumah. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Hubungan Masyarakat, dan Alumni Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd., yang mewakili rektor memberikan apresiasi atas hal ini. “Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya kepada Undiksha,” katanya.
Ia berharap melalui rapat kerja ini, SPI dapat merumuskan program-program strategis yang dapat mendukung kemajuan masing-masing perguruan tinggi. (hms)