Perkembangan IPTEK dan karakter dari berbagai generasi mempengaruhi dunia pendidikan saat ini. Berdasarkan hal tersebut, Undiksha sebagai salah satu perguruan tinggi di Bali mulai mengembangkan konten blended learning.
Pelaksanaan workshop pengembangan konten blended learning Program Pascasarjana Undiksha yang berlangsung pada Selasa, 10 April 2018 di ruang seminar gedung Pascasarjana Undiksha merupakan sebuah langkah awal pengembangan konten ini. Workshop dibuka oleh wakil rektor I Undiksha Prof. Dr. Ida Bagus Arnyana, M.Si, dan diikuti oleh para dosen Program Pascasarjana.
Dalam sambutannya Arnyana mengatakan tujuan dari pengembangan konten blended learning yaitu “tidak hanya membangun konsep materi tapi menantang mahasiswa untuk menjadi orang yang siap belajar. Membangun mahasiswa tangguh dalam artian, apapun perubahan yang terjadi mereka bisa atasi”. Peran dosen dalam hal ini sangat penting, terutama dalam meningkatkan pemahaman dan aktivitas perkuliahan. Dikatakan juga bahwa Undiksha sudah menyiapkan 1,5 miliar untuk pengadaan server agar sistem e-learning dapat berfungsi dengan optimal.
Blended learning secara konseptual kemudian dipaparkan oleh Made Hery Santosa, S.Pd.,M.Pd.,Ph.D. Hery merupakan dosen Pendidikan Bahasa Inggris (S2), dalam pemaparannya ia menjelaskan tentang karakter mahasiswa dari berbagai generasi mulai dari generasi baby boomers hingga generasi Z dan memberi banyak informasi mengenai aplikasi yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran.
Setelah dipaparkannya konsep dari learning blended, para peserta workshop kemudian dituntun secara teknis dalam menggunakan aplikasi e-learning undiksha. I Ketut Resika Arthana, S.T., M.Kom. seorang dosen Pendidikan Teknik Informatika (S1) memandu jalannya workshop. Workshop ini nantinya akan dibuat lebih luas lagi dan dapat diikuti oleh semua dosen Undiksha. (Sanchi/VISI)