Pandemi Covid-19 membuat aktivitas belajar mengajar di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan media pembelajaran dari konvensional ke metode daring membuat guru dan siswa mengalami kesulitan. Salah satu penyebabnya adalah guru tidak mampu memberikan materi dan penjelasan melainkan hanya memberikan tugas. Hal ini terjadi tentu karena guru belum siap menggunakan metode daring, baik dari segi penggunaan maupun fasilitas. Jaringan internet di Indonesia juga belum memadai. Ditambah lagi banyak keluhan dari orangtua yang tidak bisa mengawasi anaknya belajar via daring, karena bentrok dengan pekerjaan.
Di tengah kondisi itu, ada sebuah solusi yang ditawarkan pemerintah, yaitu menggunakan stasiun TV sebagai media pembelajaran dengan tampilan audio visual. TVRI menjadi satu-satunya stasiun televisi yang menayangkan edukasi secara terjadwal bagi para siswa di tengah kendala pembelajaran secara daring. Hanya saja, tayangan itu belum bisa diakses seluruh masyarakat. Dibeberapa wilayah masih terkendala jaringan. Pada situasi ini, pemerintah perlu menggalakkan program pembelajaran daring untuk bisa juga ditayangkan oleh televisi swasta, dengan harapan dapat diakses oleh masyarakat secara menyeluruh. Belajar lewat televisi ini memiliki banyak kelebihan, yaitu tidak perlu adanya akses internet bagi daerah yang tidak ada jaringan, lebih hemat karena televisi menggunakan daya listrik yang saat ini sudah didsubsidi oleh pemerintah.
Dengan demikian televisi dapat digunakan sebagai sumber konten pembelajaran untuk guru dan siswa. Hal ini dapat meringankan beban guru yang gagap teknologi dan tidak bisa membuat video pembelajaran. Serta memudahkan orang tua dalam mengawasi anaknya saat belajar. (Sanchi/Prodi Akuntansi Program S1)