Singaraja- Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik dan Kejuruan Undiksha semakin menunjukkan kelasnya sebagai salah satu Prodi yang patut diperhitungkan. Mencoba menghilangkan image sebagai prodi pencetak guru PKK, digelar kegiatan Pagelaran Busana dan Gelar Cipta Tata Rias, di Gedung Auditorium Undiksha, Kamis (05/10/2019).
Kegiatan yang mengambil tema “Fenomena Alam” ini sengaja digelar sebagai ajang menujukkan bakat dan kreatifitas mahasiswa Prodi PKK serta pengekspresian karya mahasiswa Tata Busana dan Tata Kecantikan. Ketua Panitia, Ni Putu Novi Darmini menyampaikan busana yang ditampilkan murni karya mahasiswa semester 7 Tata Busana dan Tata Kecantikan. Hal tersebut menandakan bahwa kreativitas mahasiswa tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain itu diungkapkan, model pagelaran ini tidak hanya dari internal Undiksha, namun juga dari luar. Ia juga menyebutkan event tahunan ini juga serangkaian kegiatan perkuliahan dan ulang tahun program studi PKK.
Dekan Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK) Undiksha, Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd., M.Pd. yang membuka acara ini menegaskan Prodi PKK tidak hanya bertujuan mencetak calon guru, tetapi juga menjadikan mahasiswanya sebagai lulusan professional yang memiliki keterampilan tata busana, tata rias hingga tata boga sesuai dengan peminatan. “Selain diberikan kompetensi pedagogik sebagai calon guru, mahasiswa Program Studi PKK juga dibekali keterampilan khusus seperti tata busana, tata rias, dan tata boga sesuai peminatan.”
Kegiatan ini sangat diapreasi pihak dekanat dan juga pimpinan Undiksha. Diharapkan mahasiswa tidak hanya memiliki satu kompetensi, sehingga semakin siap dalam menghadapi persaingan global. “Di era revolusi industri 4.0 seluruh output atau lulusan kami (Undiksha-red), diharapkan memiliki tidak hanya satu kompetensi melainkan memiliki multi kompetensi. Keterampilan dalam tata rias dan tata busana ini diharapkan nantinya dapat dijadikan profesi sebagai desainer dan beautician bagi lulusan PKK,” imbuhnya.
Persiapan kegiatan ini membutuhkan waktu yang cukup lama, dimulai dari konsultasi desain dengan dosen pembimbing, dilanjutkan dengan pembuatan produk oleh mahasiswa. Selain model yang menawan, kegiatan ini juga menghadirkan 3 juri professional yang memberikan penilaian terhadap hasil desain busana dan tata rias mahasiswa. (hms)