Singaraja – Pagelaran seni baleganjur ngarap berlangsung di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Sabtu (1/3/2025). Acara ini merupakan rangkaian dari ajang Ganesha Art Festival ke-10 yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesenian Daerah Undiksha. Ajang ini tidak hanya untuk melestarikan budaya Bali, tetapi juga untuk memberikan wadah kompetitif bagi berbagai kelompok seni di Bali sekaligus sebuah upaya untuk memperkenalkan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam seni musik tradisional Bali kepada masyarakat luas.
Pagelaran ini melibatkan 15 Sanggsar Seni dari berbagai daerah di Bali. Setiap sanggar mempersembahkan penampilan yang mengesankan dengan musik baleganjur yang memukau, mengalun harmonis melalui piranti gamelan Bali yang khas. Setiap hentakan alat musik, dari gong, kendang, hingga ceng-ceng, mengisi udara dengan irama yang penuh energi dan memikat, serta membangkitkan euphoria penonton. Baleganjur yang dibawakan oleh para peserta pun sarat dengan makna, yang mencerminkan kedalaman budaya Bali yang kaya akan nilai-nilai kehidupan, tradisi, dan upacara keagamaan masyarakat Bali.
Yang lebih menarik, meskipun hujan turun, nuansa semarak dan kegembiraan tetap terasa. Penonton yang tetap antusias menyaksikannya. Mereka tetap memberikan semangat dan dukungan bagi setiap kelompok yang tampil.
Selain sebagai ajang pamer seni, acara ini juga menjadi ruang untuk mempererat hubungan antar seniman muda, menciptakan dialog antar budaya, dan memperkenalkan lebih dalam seni Bali kepada masyarakat, khususnya mahasiswa Undiksha dan masyarakat Singaraja pada umumnya.
Pagelaran baleganjur ini telah menunjukkan bahwa budaya Bali tetap bisa berkembang seiring zaman dan dapat memberikan inspirasi bagi seniman muda Bali untuk terus berkarya dan menjaga kelestarian seni tradisional Bali di tengah tantangan zaman yang terus berubah. (hms)