Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjutak mensosialisasikan wawasan kebangsaan di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali melibatkan ribuan mahasiswa baru di perguruan tinggi tersebut, Senin (14/7/2017).
“Mahasiswa baru harus siap mental hadapi perkembangan zaman. Mereka harus berjiwa pejuang demi kemajuan nusa dan bangsa,” katanya ketika memberikan kuliah umum di Auditorium Undiksha.
Ia mengatakan, para mahasiswa harus menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan falsafah bangsa. Mahasiswa harus menjadi generasi terdidik tetap berjiwa kebangsaan dan patriotik.
Komaruddin menilai di tengah keadaan bangsa saat ini, pihaknya selama empat bulan bertugas di Pulau Dewata terus berkeliling mensosialisasikan empat konsensus bangsa yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pihaknya pun berpesan agar generasi muda menjunjung tinggi lima sila dalam Pancasila sebagai landasan untuk bertindak dalam pelaksanaan pendidikan di kampus maupun kehidupan bermasyarakat.
Pancasila menurut Komaruddin sudah merupakan harga mati dan tidak perlu di bahas-bahas lagi, maupun didiskusikan. “Pancasila harus diimplementasikan. Bukan dibahas-bahas lagi,” tutur dia.
Selain itu, dia mengapresiasi Undiksha sebagai salah satu perguruan tinggi besar di Pulau Dewata dengan jumlah mahasiswa hampir lebih dari 15 ribu orang.
“Undiksha merupakan salah satu perguruan tinggi besar. Jadi harus menjadi contoh di masyarakat. Mahasiswa pun harus berperan menjaga rasa kebhinnekaan dengan ikut menangkal radikalisme di tanah air,” terang dia.
Rektor Undiksha, Dr I Nyoman Jampel MPd mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada Pangdam berkenan hadir di tengah padatnya kegiatan kedinasan.
“Saya atas nama pribadi maupun institusi, dan seluruh civitas akademika Universitas Pendidikan Ganesha, mengucapkan selamat datang, dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Pangdam IX Udayana, di tengah kesibukan beliau, menyempatkan hadir dalam kaitan dengan kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan kepada seluruh civitas akademika Undiksha,” ucap rektor.
Menurut Jampel, tantangan terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah kemerosotan moral anak bangsa yang ditunjukkan dengan sikap dan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai manusia yang beradab dan bermartabat.
Padahal, kata dia, secara sosiokultural, masyarakat Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang sangat beradab.
“Nilai kearifan lokal Bali dan Indonesia seperti: rwa bhineda, tatwamasi, karma phala, empati, toleransi, saling asah asih asuh, Bhinneka Tunggal Ika, dan kearifan lokal lainnya,” demikian Jampel. (bgs)