Singaraja- Pembangunan laboratorium kesehatan terintegrasi Universitas Pendidikan Ganesha terus berlanjut. Proyek dengan dana bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ini dipantau oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Selasa (15/6/2021). Progres pembangunan lab yang berlokasi di kampus pusat ini dinilai cukup positif karena selalu terdapat deviasi setiap bulannya. Pemantauan ini diisi paparan dari pelaksana proyek dan manajemen kontruksi. Pada kesempatan tersebut, dijelaskan realisasi pembanguan telah mencapai 45,15 persen. Angka ini lebih tinggi dari target sebesar 33,17 persen atau terdapat deviasi sebesar 11,97 persen. Berkaitan dengan pembangunan kontruksi, dinyatakan sudah memasuki topping off dan kemudian akan berlanjut ke tahap arsitektur. Pihak pelaksana optimis pembangunan dapat rampung tepat waktu.
Kasubdit SBSN Direktorat Pendanaan Bappenas, Sugeng Wahyu Hendarto menyampaikan berdasarkan hasil pemantauannya, menilai progress pembangunan sudah cukup bagus, terlebih adanya deviasi. Hal tersebut diharapkan dapat dipertahankan, terutama ketepatan pelaksanaan proyek agar menjadi kesan positif dan referensi bagi Bappenas untuk perencanaan dan pendanaan ketika nanti ada usulan-usulan baru dari Undiksha. “Ini menunjukkan bahwa undiksha ternyata mampu melaksanakan proyek ini,” katanya.
Senada dengan Perencana Ahli Madya Direktorat Pendidikan Tinggi dan Iptek Bappenas, Kalihputro Fachriansyah. Berdasarkan hasil pemantauannya, progress proyek SBSN Undiksha ini sudah cukup baik dan sesuai dengan perencanaan. “Ini merupakan harapan kami bahwa kampus yang mendapatkan bantuan sarpras itu betul-betul bisa melaksanakan dengan baik, mengingat proses perencanaan proyek ini juga sangat lama. Dimulai dari seleksi beberapa kampus, kemudian kampus yang paling siaplah yang dipilih. Dan undiksha ini merupakan salah satu kampus yang menjadi prioritas,” ungkapnya.
Ia pun meminta jangan sampai terjadi keterlambatan dalam pembangunan ini. Upaya percepatan pembangunan diminta tetap dilakukan oleh pelaksana, dengan catatan tidak mengurangi kualitas. “Harapannya kita bisa gunakan (gedung-red) di tahun depan. Lebih cepat lebih baik, sehingga cepat dapat digunakan oleh mahasiswa,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Administrasi, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia (PAK-SDM) Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan menyebutkan Undiksha sebagai sebuah universitas yang baru pertama kali mendapatkan kepercayaan pendanaan SBSN komitmen untuk menjaga kualitas dan menjaminkan ritme pelaksanaan proyek ini bisa tepat waktu dan jika sudah selesai bisa digunakan sebagaimana yang direncanakan. “Berdasarkan hasil evaluasi dari tim Bappenas dan tim SBSN, over all dinyatakan bahwa pelaksanaan proyek SBSN di Undiksha ini sudah bagus. Bahkan dilihat dari sisi targetnya, sudah melampaui dari yang ditetapkan. Tentu hal ini bukan sesuatu yang bisa membuat kita lengah dan membuat kita abai,” ungkapnya.
Di sisi lain, saat ini Undiksha sedang mencoba melakukan pembenahan di berbagai lini, terutama terkait dengan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pembelajaran, salah satunya adalah pengadaan ruang kelas baru dan pengadaan laboratorium baru. Hal ini diharapkan juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Bappenas menyatakan terbuka terhadap setiap usulan, sepanjang masuk dalam prioritas dan sifatnya urgent untuk kebutuhan akan selalu didukung semaksimal mungkin. (hms)