Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meninjau pelaksanaan ujian SBMPTN di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Pada kesempatan itu Nasir menyerahkan soal yang masih disegel dari panitia pusat kepada panitia lokal yang diterima Rektor Undiksha Dr. I Nyoman Jampel M.Pd di Fakultas Ekonomi Undiksha Undiksha, Selasa (8/5).
Menristekdikti mengatakan saat ini ujian SBMPTN 2018 diikuti sebanyak 860.001 peserta yang terdiri dari peserta Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) sebanyak 833.820 peserta dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebanyak 26.181 peserta. Selain itu, dari jumlah tersebut ada juga peserta dari lulusan paket C sebanyak 1.078 orang dan peserta penyandang disabilitas sebanyak 365 orang yang terdiri dari 122 peserta tuna rungu, 107 peserta tuna netra, 43 peserta tuna wicara dan 93 peserta tuna daksa. Tahun ini peserta SBMPTN juga diikuti oleh anak-anak tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tengah bekerja di luar negeri.
Nasir mengingatkan kepada semua Rektor PTN agar tidak ada diskriminasi terhadap peserta yang paket C dan penyandang disabilitas.
“Perguruan Tinggi harus ramah terhadap semua pihak, tidak boleh ada diskriminasi dan harus memberikan sarana pendukung terhadap peserta disabilitas jika peserta tersebut lulus,” jelas Nasir saat jumpa pers usai meninjau pelaksanaan ujian SBMPTN di kampus undiksha, Singaraja Bali (8/5).
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia SBMPTN 2018 Ravik Karsidi mengatakan Kelompok Ujian SBMPTN terbagi menjadi 3 jenis, yaitu Kelompok Ujian Sains dan Teknologi, Kelompok Ujian Sosial dan Humaniora, dan Kelompok Ujian Campuran. Kemudian, hasil ujian SBMPTN 2018 akan diumumkan pada tanggal 3 Juli 2018.
Ravik menambahkan bahwa pendidikan tinggi untuk penyadang disabilitas telah diatur dalam Permenristekdikti No. 46 Tahun 2017 tentang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus di Perguruan Tinggi. Dengan demikian penyandang disabilitas agar tidak ragu untuk mendaftarkan diri ke perguruan tinggi. Saat ini sudah banyak perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang telah memiliki fasilitas penunjang bagi mahasiswa penyandang disabilitas.
Sementara itu, Rektor undiksha I Nyoman Jampel menyatakan bahwa undiksha siap untuk menerima dan memfasilitasi mahasiswa penyandang disabilitas hingga lulus. I Nyoman Jampel mengatakan saat ini undiksha sendiri belum ada mahasiswa penyandang disabilitas, namun jika ada peserta ujian disabilitas yang lulus masuk undiksha pada seleksi tahun ini, kampus akan memberikan fasilitas khusus karena hal tersebut merupakan amanat dari peraturan yang ada.
Dalam kunjungan kerja ini, Menristekdikti juga berkesempatan meninjau proses pendaftaran ulang peserta yang lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) di undiksha yang dilaksanakan pada waktu bersamaan dengan ujian tulis SBMPTN. Turut hadir pada acara ini Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Intan Ahmad, Ketua Pokja SNMPTN-SBMPTN Budi Prasetyo Widyobroto, Koordinator Kopertis Wilayah VIII I Nengah Dasi Astawa, Kepala Biro Keuangan dan Umum Kemenristekdikti Moch. Wiwin Darwina, dan Wakil Bupati Kab. Buleleng I Nyoman Sutjidra.
Konferensi pers bersama Kementerian Ristekdikti ini diakhiri dengan penandatanganan pada label balok hitam oleh Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D,Ak. selaku Menteri Ristekdikti sebagai simbol pengesahan terhadap 3 gedung, yaitu Gedung Rektorat Undiksha, Gedung Kuliah Kampus Jatayu Undiksha, dan Gedung Kuliah Kampus Jinengdalem Undiksha.