Singaraja- Memasuki 76 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, sejumlah persoalan masih dihadapi masyarakat, seperti bidang kesejahteraan dan bidang pendidikan. Kondisi tersebut diperparah dengan kehadiran pandemi Covid-19. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Administrasi, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia (PAK-SDM) Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., mengajak civitas akademika Undiksha, terlebih para ganesha muda untuk bersama-sama mengambil peran dalam upaya penanganan. “Saya berhadap para ganesha muda Undiksha, termasuk civitas akademika Undiksha, minimal mampu menjadi pahlawan bagi dirinya. Jika memungkinkan menjadi pahlawan bagi masyarakat. Karena semangat kepahlawanan yang semestinya kita kelola,” ajaknya, Sabtu (14/8/2021).
Disampaikan lebih lanjut, sehebat apapun seorang pemimpin dan seberapa besarpun sumber daya yang dimiliki oleh suatu bangsa, tetap perlu adanya dukungan dari masyarakat dalam penanganan persoalan, tidak terkecuali pandemi Covid-19. Artinya, tidak hanya menyandarkan kepada pemerintah dengan berbagai keterbatasan yang ada. Hal ini diharapkan dapat dilakukan oleh civitas akademika Undiksha, yang minimal menjadi pahlawan bagi diri sendiri dan jika memungkinkan untuk masyarakat di lingkungan tempat berkembang. “Apa yang dimaksud menjadi pahlawan bagi diri sendiri. Minimal kita berdisiplin, patuh dengan aturan. Karena kondisi pandemi ini, kita tidak perlu mengantungkan diri pada orang lain jika kedisiplinan diri bisa kita tumbuhkan,” tegasnya.
Ketua Forum Wakil Rektor II PTN se-Indonesia ini mengajak civitas akademika Undiksha untuk tidak pasrah menghadapi kondisi ini, apalagi menyerah. “Ganesha muda mestinya menjadi pioneer bagi lingkungan dimana dia bertumbuh dan berkembang, bukan menjadi looser atau pecundang” katanya.
Terdapat sejumlah hal yang menurutnya dapat dilakukan oleh ganesha muda, yaitu, menjadi generasi yang inovatif. Jangan menjadi generasi yang apa adanya. Minimal mampu menciptakan sesuatu yang membuat diri sendiri nyaman melakoni kehidupan dan jika memungkinkan untuk menciptakan sesuatu yang bisa digunakan atau diterapkan oleh orang lain. Hal ini menjadi sebuah bagian kreativitas kaum muda bagi lingkungannya. “Jadi jangan hanya diam, jangan hanya jadi penonton di masa pandemi ini. Apalagi ditonton karena kediamannya,” ungkapnya.
Disampaikan lebih lanjut, ganesha muda juga perlu mengoptimalkan potensi diri dan bergerak menebar benih baik. Selain itu mampu memerankan diri sebagai agen perubahan, menjadi trend setter, serta mampu menjadi penerus atau penyampai kebijakan-kebijakan baik pemerintah kepada masyarakat luas. “Bukan justru menjadi kritikus yang terputus dari logika kebenaran tanpa jalan keluar yang selama ini banyak bertumbuh. Memang setiap kebijakan apapun itu, yang diambil oleh negara manapun, oleh pemimpin di era manapun, titik lemah itu pasti ada. Tidak ada kebijakan yang paripurna, Namun mari kita lebih melihat kelebihan dan makna baik dari sebuah kebijakan, bukan pada titik lemah yang mungkin masih mengiringi,” ujarnya. (hms)