Singaraja- Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) terus dimantapkan Universitas Pendidikan Ganesha. Hal tersebut juga diimbangi dengan peningkatan pemahaman melalui workshop, Selasa (21/5/2019). Narasumbernya, Dr. Uwes Anis Chaeruman, M.Pd., Kepala Subdirektorat Pembelajaran Kemenristekdikti dan Anggoro Suryo Pramudyo, Tim Pengembang Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan Kemenristekdikti.
Dalam paparannya, dua narasumber tersebut menyampaikan berbagai hal, mulai dari kebijakan pembelajaran jarak jauh sesuai dengan yang tertuang dalam Permenristekdikti Nomor 51 tahun 2018 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta. Selain itu ada pula standar kualitas pembelajaran Daring dan teknis pengembangannya.
Ketua Tim Pengembangan Pembelajaran Daring Undiksha, Dr. I Gde Wawan Sudatha, S.Pd.,S.T.,M.Pd., menyampaikan penerapan model pembelajaran tersebut mendapat respon baik dari fakultas. Hal tersebut salah satunya ditunjukkan dengan antusiasme dalam mengikuti workshop maupun seminar yang dilaksanakan yang semakin meningkat. “Dari sisi respon tergolong baik. Memantapkan itu, workshop ini sebagai salah satu cara,” ungkapnya.
Disampaikan lebih lanjut, implementasi pembejalaran itu tak hanya cukup didukung dengan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), baik dosen maupun mahasiswa. Lebih dari itu juga ada sebuah kebijakan, infrastruktur yang memadai, dan kesiapan materi. “Ini yang perlu dipersiapkan. Infrastruktur harus disediakan. Materi harus dikembangkan,” sebutnya.
Wakil Rektor III Undiksha, Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes mengharapkan workshop yang diikuti pimpinan fakultas dan dosen itu mampu meningkatkan kualitas pembelajaran Daring yang kini tengah digenjot. “Kami berharap ini bisa meningkatkan kualitas program yang nantinya berimbas pada meningkatkan kualitas lembaga,” ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Rektor I Undiksha, Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si.,saat membuka acara seminar nasional blended learning di Fakultas Kedokteran menyampaikan pembelajaran Daring di universitas dengan delapan fakultas ini sudah bergulir sejak 2018. Hanya saja baru menyasar Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK). “Ada enam yang sudah didaringkan dan sudah blended learning,” jelasnya. Inovasi itu terus dimantapkan dengan memperbaiki kekurangan dan sasarannya semakin diperluas. “Oeh karena itu kami minta kepada tim untuk membenahi lagi. Kita di Undiksha memang sudah melakukan itu (Daring-red). Kami juga sudah mendata e-learning yang sudah diterapkan oleh dosen. Memang e-learning ini sudah lama di gunakan. Tetapi belum merupakan program universitas,” ungkapnya. (hms)