Singaraja- Kelalaian terhadap penggunaan listrik oleh masyarakat masih sering terjadi. Bahkan hal demikian berpotensi memicu konsleting. Hal tersebut menjadi inspirasi mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) untuk menciptakan aplikasi kontroler listrik. Alat yang dapat digunakan untuk mematikan maupun menghidupkan listrik melalui link SMS.
Mahasiswa itu terdiri dari Kadek Reda Setiawan Suda, I Gede Ardi Darmawan dan Putu Zasia Eka Satya. Mereka yang tergabung dalam satu tim merupakan mahasiswa Fakultas Teknik dan Kejuruan. Karya inovatifnya itu juga diikutsertakan dalam lomba yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Kimia Universitas Negeri Yogyakarta, pada 5 – 6 Maret 2020 dan berhasil menyabet juara II. “Kami bersaing dengan perguruan tinggi yang dianggap unggulan. Yang sudah sempat lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS),” ungkap Reda Suda disela-sela pertemuannya dengan Wakil Rektor III Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd, Kamis (12/3/2020).
Mahasiswa asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada ini menjelaskan aplikasi itu dapat digunakan dari jarak jauh karena berbasis SMS, yang didahului dengan pemasangan panel kontrol pada jaringan listrik rumah. “Kalau misalnya nyetrika, terus lupa nyabut. Itu kan bahaya. Nah..melalui aplikasi ini, kita bisa mematikan listrik secara keseluruhan dari jauh. Bisa juga untuk beberapa titik. Tinggal di-setting saja,” jelasnya.
Menciptakan alat itu hanya butuh waktu sekitar satu minggu. Meski sudah lolos kompetisi, tetap dilakukan penyempurnaan. “Kami inginnya aplikasi ini bisa menggunakan internet. Tidak lagi dengan SMS saja. Kami masih mencari cara,” imbuhnya. Terciptanya karya itu mendapat apresiasi dari Wakil Rektor, Prof. Suastra karena dinilai mampu menjawab kebutuhan masyarakat. “Ini bagus untuk terus dikembangkan. Karena bisa memecahkan persoalan di masyarakat,” ucapnya.
Disampaikan lebih lanjut, pascadilombakan, karya ini perlu dipatenkan dan dicarikan Hak Kekayaan Intelektual. Dari hal itu akan mempermudah dalam pengembangannya, termasuk menjalin kerjasama dengan perusahaan. “Saya akan mendorong dan mengawal, agar LPPM membantu mengurus Hak Kekayaan Intelektual. Setelah itu akan dipromosikan. Dengan ini, Undiksha juga akan terdongkrak,” sebut akademisi bidang Fisika ini.
Penciptaan karya berbasis teknologi oleh mahasiswa maupun dosen terus didorong Undiksha. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing. “Yang dibuat itu sesuatu yang dibutuhkan masyarakat. Bisa memecahkan persoalan masyarakat. Mahasiswa harus peka terhadap persoalan,” pungkasnya. (hms)