Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) berupaya mencegah aksi kekerasan seksual di Perguruan Tinggi. Upaya ini pun telah didukung dengan pembentukan Satuan Tugas Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Seksual (PPKS). Gerakan ini digayung bersambut oleh mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Angkatan IV. Melalui kegiatan bertajuk “Kontribusi Sosial”, mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Srikandi turut bergerak memberikan edukasi pencegahan kekerasan seksual dengan menyasar siswa SMPN Satu Atap 2 Sukasada, Kabupaten Buleleng.
Kegiatan yang menjadi puncak pembelajaran modul nusantara ini dilaksanakan pada 13 Juni 2024. Dosen Modul Nusantara, Dr. Ni Putu Rai Yuliartini, SH., M.H menjelaskan kekerasan seksual telah menjadi salah satu permasalahan serius di tengah nasyarakat. Kasus ini telah menjadikan anak-anak dan kalangan remaja sebagai korban. Tentu, permasalahan ini menjadi keprihatinan bersama di masyarakat dan sangat memerlukan langkah-langkah pencegahan. “Pencegahan harus kita lakukan bersama,” ajaknya.
Pemilihan SMPN Satu Atap 2 Sukasada sebagai sasaran edukasi karena pemahaman siswa terhadap hukum serta penyebab dan dampak kekerasan seksual serta upaya pencegahannya masih tergolong minim. “Kegiatan ini setidaknya memiliki tujuan, yaitu memberikan pemahaman tentang hukum sejak dini kepada siswa SMP, meningkatan kesadaran hukum sejak dini, serta mencegah terjadinya kekerasan seksual di kalangan remaja. Sedangkan untuk manfaat pelaksanaan program tersebut, yakni tercapainya apa yang menjadi tujuan dari kontribusi sosial,” jelasnya.
Secara khusus untuk pembelajaran Modul Nusantara, Rai Yuliartini menjelaskan telah berlangsung selama empat bulan, melalui beberapa metode pembelajaran. Modul Nusantara memberikan berbagai pengalaman pembelanjaran baru bagi mahasiswa, yaitu dengan belajar langsung di tempat bersejarah, bermain permainan/alat musik tradisional sambil belajar, berdiskusi, hingga melakukan aksi nyata di masyarakat. Hal ini sebagai wujud implementasi dari Merdeka Belajar.
Pembelajaran Modul Nusantara juga memberikan kesan positif bagi mahasiswa. Salah satunya Ika Fitri Novyanti dari Prodi PGSD Universitas Palangka Raya. Ia menyatakan pembelajaran Modul Nusantara telah mengantarkannya untuk semakin mengenal kekayaan budaya Indonesia dan kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat di Bali. Bahkan, pengalaman yang telah didapatkan menjadi sesuatu yang tidak akan terlupakan dan sangat melekat dengan tagline PMM “Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya”. (hms)