Singaraja – Unit Penunjang Akademik (UPA) Balingkang Confucius Institute Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menerima kunjungan seorang maestro Gu Qin, Yang Zhijian, Jumat (31/1/2025). Acara ini turut dihadiri langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha, Prof. Dr. Gede Rasben Dantes, S.T., M.T.I.
Gu Qin merupakan alat musik tradisional Tiongkok yang memiliki bentuk mirip dengan kecapi dan telah eksis selama ribuan tahun. Instrumen ini tidak hanya sekadar alat musik, tetapi juga mencerminkan nilai budaya yang mendalam. UNESCO telah menetapkan Gu Qin sebagai warisan budaya dunia yang harus dilestarikan.
Dalam kesempatan ini, Yang Zhijian menyampaikan bahwa Gu Qin bukan hanya alat musik, tetapi juga sarana untuk berdialog dengan diri sendiri. Suara yang dihasilkan memiliki efek menenangkan bagi hati dan pikiran. Meskipun terlihat sulit, Gu Qin sebenarnya dapat dipelajari oleh siapa saja, tanpa batasan usia. Ia juga menunjukkan kebolehannya dalam memainkan Gu Qin secara langsung di hadapan para undangan. Penampilannya disambut dengan antusiasme tinggi, termasuk oleh Wakil Rektor Undiksha, Prof. Rasben Dantes.
Prof. Rasben Dantes mengapresiasi kehadiran Yang Zhijian dan menyambut baik upayanya dalam memperkenalkan budaya Tiongkok kepada komunitas akademik dan masyarakat Bali. Ia menekankan bahwa sejak tahun 2024, Undiksha melalui Balingkang Confucius Institute telah membuka berbagai kelas pembelajaran bahasa dan budaya Mandarin, yang bukan hal mudah untuk dipelajari. Ia berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dan membawa manfaat bagi kedua belah pihak, sekaligus menjadi wadah untuk pertukaran budaya antara Tiongkok dan Indonesia, khususnya Bali.
Kunjungan ini menjadi momentum berharga dalam memperkuat hubungan akademik dan kebudayaan antara Undiksha dan mitra internasional, serta memberikan inspirasi bagi civitas akademika dan masyarakat luas dalam mengenal lebih dekat warisan budaya dunia. (hms)