Singaraja– Prestasi yang ditorehkan mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) jelang penghujung tahun 2021 tidak hanya dari ajang inovasi maupun karya tulis. Prestasi teranyar juga datang dari Kejuaraan Festival Nasional Pencak Silat Seni Virtual Jakarta Timur ke-2 yang dipersembahkan Dictyo Renaldi, A.A. Putu Herika Tungga Patni, dan Putu Sonia Erlinawati. Ketiganya yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencak Silat mempersembahkan dua medali emas dan satu medali perak.
Ajang nasional ini berlangsung pada 30 dan 31 Oktober 2021. Tercatat ada sekitar 740 peserta yang mengikuti yang terdiri atas tingkatan SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, dan umum dengan kategori tunggal perorangan putra dan putri, ganda putra dan putri, berkelompok. Dari Undiksha mengirimkan tiga atlet untuk pertandingan kategori perorangan. Dari itu, medali emas berhasil di raih oleh Dictyo Renaldi dan A.A. Putu Herika Tungga Patni. Medali perak diraih oleh Putu Sonia Erlinawati. Mereka menampilkan gerak seni tradisional yang masing-masing atlet menggerakkan jurus-jurus dalam perguruan pencak silat yang ditekuni.
Dictyo Renaldi menuturkan butuh waktu sekitar tiga minggu untuk persiapan mengikuti lomba tersebut. Selain itu juga ada penambahan waktu latihan untuk mampu tampil terbaik. “Persiapannya mulai dari proses merangkai gerak, pola lantai, dan penyesuaian dengan musik. Agak lebih sulit karna harus menyesuaikan gerak dan musik, serta memilih musik tradisional yang tepat,” tuturnya.
Perjuangannya akhirnya membuahkan hasil yang manis. Capaian itu diakui menjadi suatu pengalaman yang sangat berharga yang sekaligus sebagai motivasi untuk terus meningkatkan kualitas diri sehingga dapat tampil pada ajang lain dan mampu menorehkan prestasi. “Karena kami ingin melestarikan budaya dan ingin mengharumkan nama Undiksha dengan optimis berlatih dan bekerja keras untuk mencapai kemenangan,” ucapnya.
Senada dengan Agung Herika. Ia mengaku termotivasi untuk terus mengejar prestasi walaupun dalam kondisi pandemi. “Jika ada kesempatan, akan saya coba,” ucapnya. Mahasiswa Fakultas Ekonomi ini menuturkan olahraga pencak silat sudah menjadi kecintaannya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. “Dari olahraga ini diajarkan untuk menjaga diri. Tidak hanya dengan tendangan dan pukulan saja, tetapi juga ada bantingan, sapuan, guntingan dan juga ada gerakan kuncian yang terlihat tidak keras namun mematikan, dan lainnya. Biarpun silat itu adalah bela diri, namun dalam tetap mengajarkan budi pekerti luhur,” imbuhnya.
Pembina, Ni Luh Putu Spyanawati, S.Pd., M.Pd., mengatakan festival nasional pencak silat ini merupakan ajang untuk menumbuhkan kembali minat atlet dan pesilat untuk belajar tentang silat tradisi. “Silat tradisi yang sudah hampir dilupakan kembali diangkat dan diminati oleh generasi muda. Saya sebagai pembina sangat mengapresiasi semangat mahasiswa, di tengah kesibukan kuliah, masih semangat berlatih dan mau datang ke Singaraja,” katanya. Ia pun turut bangga atas prestasi yang diraih mahasiswa binaannya. Diharapkan kedepan semakin banyak prestasi yang ditorehkan dalam berbagai kompetisi. Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., memberikan apresiasi atas prestasi ini. Ia mengajak seluruh mahasiswa maupun dosen untuk terus berkarya dalam rangka meningkatkan daya saing universitas maupun individu. (hms)