Singaraja- Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha (FK-Undiksha) terus menunjukkan kiprahnya di ajang kompetisi. Prestasi membanggakan pun berhasil diraih, salah satunya oleh Made Suda Cakra Wibawa. Mahasiswa semester IV ini mengumpulkan tiga juara dari lomba esai ilmiah tingkat nasional.
Cakra, sapaan akrabnya sebagai juara I Lomba Esai Nasional Miracle yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (HMKM) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Rangkaian ajang ini berlangsung pada April 2021 hingga Mei 2021. Selanjutnya sebagai juara III dalam lomba Esai Nasional World Cancer Daya Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, yang rangkaiannya berlangsung dari bulan November 2020 sampai Februari 2021. Terakhir, sebagai juara I Lomba Esai Nasional Retina 2021 FK Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang rangkaiannya berlangsung dari Juni 2021 hingga Juli 2021. “Peserta yang mengikuti event ini beragam dan tentunya berasal dari universitas seluruh Indonesia. Lebih dari 100 peserta mengikuti lomba-lomba tersebut,” terangnya saat dikonfirmasi, Minggu (25/7/2021).
Secara khusus ia memberikan gambaran singkat soal esai yang ditulis. Pada Lomba Esai Nasional World Cancer Daya 2021 FK Unud, yang diangkat adalah modalitas diagnostic terkini pada kanker HCC (hepatocellular carcinoma). Munculnya ide untuk membuat karya tersebut tidak lain karena adanya masih adanya diagnosis yang tidak jarang meleset, sehingga dari itu diperlukan modalitas dengan spesifisitas dan sensitivitas yang jauh lebih tinggi.
Pada Lomba Esai Nasional Miracle 2021 HMKM FK Unud, yang ditulis tentang pembuatan handsanitizer dari daun kemangi dan lidah buaya yang diintegrasikan dengan basis internet. Alasan pembuatan karya ini adalah harga hansanitizer masih mahal dan masih ada yang menggunakan bahan kimia berbahaya. Sedangkan pada di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, ia membuat konstruksi aplikasi untuk mengatasi burnout pada tenaga kesehatan. Aplikasi ini akan memberikan penilaian secara terstruktur dan sistematis mengenai tingkat burnout. Lalu, aplikasi akan membantu mengatasinya. “Karyanya semua berkaitan dengan kesehatan,” ujarnya.
Keberhasilan meraih prestasi tentu memantik rasa bangga pada dirinya. Capaian tersebut tidak lepas dari dukungan universitas dan fakultas yang telah mewadahi bakatnya dalam bidang menulis. “Prodi kedokteran memberikan saya skill dalam menulis melalui tugas akhir semester dan dari setiap dosen. Dari ini saya belajar mengasah kemampuan,” katanya. Selain tiga prestasi itu, sebelumnya Cakra juga berhasil meraih medali perak bersama tim-nya di ajang IPITEX Bangkok, Thailand, sebagai juara I esai nasional economic management creative 2020, juara II esai aklamasi 2020, serta menjadi Duta Genre Kabupaten Buleleng 2021. (hms)