Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar projek kepemimpinan bagi mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang I Tahun 2023, Jumat (31/5/2024). Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat menjadi calon guru yang kreatif dan inovatif.
Gelar projek kepemimpinan ini diikuti oleh 257 mahasiswa yang terbagi dalam 24 tim/kelompok, terdiri atas rumpun bahasa, Penjaskes, dan Teknik/Perangkat Lunak, rumpun ilmu pendidikan, dan rumpun IPA. Peserta menampilkan berbagai macam produk sebagai luaran dari bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam satu semester. Produk tersebut mulai dari media pembelajaran, produk Kesehatan, dan produk industri kreatif. Produk-produk ini sebagai jawaban atau solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh mitra. Mitra dari projek kepemimpinan ini terdiri atas desa/kelurahan, organisasi belajar, sekolah, kelompok tani, maupun panti sosial di Kabupaten Buleleng.
Ketua Panitia, I Made Sarmita, S.Pd., M.Sc menjelaskan projek kepemimpinan adalah salah satu matakuliah yang didapatkan oleh mahasiswa sebagai ruang untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan melalui kegiatan service learning berbasis komunitas dalam bentuk projek. Pelaksanaan matakuliah ini dimulai dari tahap investigasi untuk menentukan berbagai permasalahan di masyarakat/komunitas sasaran, penyusunan perencanaan projek, aksi, refleksi, dan demonstrasi dalam bentuk pagelaran/pameran.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor Undiksha Bidang Akademik dan Kerjasama, Prof. Dr. Gede Rasben Dantes, S.T., M.T.I. Ia yang didampingi Koordinator PPG Undiksha, Drs. I Gede Nurjaya, M.Pd menilai produk yang dibuat oleh mahasiswa mengedepankan sisi inovatif dan mengkombinasikannya dengan teknologi. Ia berharap melalui projek kepemimpinan ini, mahasiswa mampu membangun kolaborasi, mengkomunikasikan ide, membangun kepedulian, membangun kemampuan analisis, dan berpikir kritis. Selain itu, pengalaman yang didapatkan nantinya dapat diimplementasikan kepada peserta didik. “Kami harapkan nantinya mahasiswa PPG ini dapat menjadi guru sesuai panggilan jiwa dan dapat mengabdikan dirinya untuk membangun generasi Indionesia lebih baik,” ungkapnya.
Ecoprint adalah salah satu produk yang dipamerkan pada gelar projek kepemimpinan ini. Produk ini dibuat oleh mahasiswa rumpun IPA yang memberdayakan masyarakat di Desa Tegallinggah, Kabupaten Buleleng. Ketua kelompok, Hikmah Tullah menuturkan munculnya ide membuat produk inovatif ini tidak terlepas dari potensi yang dimiliki oleh desa. Di Desa Tegallinggah masih banyak terdapat dedaunan dengan motif yang bagus dan bernilai seni.
Produk ini dibuat dengan Teknik kukus dan pukul. Keunggulannya adalah ramah lingkungan karena menggunakan serat dan pewarna alami. Produk ini telah diajarkan kepada anggota PKK yang diharapkan dapat terus dikembangkan dan mampu meningkatkan perekonomian.
Selain ecoprint, kelompok ini juga membuat produk berupa pupuk organik. Produk ini untuk mendukung pengembangan sektor pertanian dan sekaligus menopang ekonomi petani. (hms)