Singaraja- Pendidikan tidak sekadar berfungsi sebagai media mengembangkan kemampuan, melainkan juga untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermatabat. Hal ini diimplementasikan oleh Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK) Undiksha melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat skim Pendidikan Karakter, Jumat (7/5/2021). Kegiatan yang bertempat di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng ini memberikan edukasi pengolahan limbah organik berbasis Eco Enzyme sebagai upaya pembetukan karakter peduli lingkungan pemuda di Kabupaten Buleleng.
Kegiatan yang diikuti oleh siswa SMA/SMK se-Kabupaten Buleleng ini dibuka Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat, Dr. Drs. I Wayan Mudana, M.Si. Dalam sambutannya, ia menyampaikan Undiksha sebagai salah satu perguruan tinggi selalu siap untuk bekerja sama dengan instansi terkait untuk mengembangkan program-program yang berhubungan dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan lingkungan. Harapannya agar kesadaran masyarakat akan lingkungan tidak terbatas sampai teks kognitif saja, melainkan implementasi dan realisasi langsung di kehidupan sehari-hari. “Seyogyanya, lingkungan kita posisikan sebagai ruang hidup kita. Dengan itu akan ada tanggung jawab untuk menjaga lingkungan itu, sebab merusak lingkungan berarti merusak kehidupan kita sendiri,” jelasnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Ida Bagus Gde Surya Bharata, S.Pd., M.AP., mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. Menurutnya pembendidikan karakter menjadi sebuah keharusan, termasuk yang berkaitan dengan lingkungan. “Rencana jangka pendek dari kegiatan ini adalah dengan pembuatan video mengenai Eco Enzyme, yang nantinya secara tidak langsung siswa dapat menyuarakan ke akun media sosial yang dimilikinya sehingga akan menjadi pionir atau kader-kader yang berkarakter peduli lingkungan,” ungkapnya.
Pelaksanaan kegiatan ini mengundang dua narasumber, yaitu Ferry Tanaya, S.T., selaku Ketua Komunitas Eco Enzyme Buleleng, dan I Putu Indrawan, S.Sos., selaku Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng. Materi yang disampaikan berkenaaan dengan teori dan juga praktek langsung. Dalam pemaparannya, Indrawan menyatakan pengolahan limbah dapur yang sangat sederhana ini dapat dilakukan oleh siapapun dan kapanpun. Hal ini tidak memerlukan biaya yang besar karena segala peralatan yang digunakan bisa dengan memanfaatkan barang-barang bekas. Berbagai manfaat didapatkan dari pembuatan Eco Enzyme, seperti mencuci prabotan dapur, mencuci pakaian, pembersih lantai, disinfektan, handsanitizer, dan digunakan untuk pupuk organik cair. Selain itu juga dapat digunakan untuk perawatan kulit wajah dan pengobatan berbagai macam penyakit.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari peserta yang hadir langsung maupun yang bergabung secara virtual. Hal tersebut terlihat dari banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Selain itu, seluruh peserta sangat antusias dalam kegiatan praktek pembuatan produk Eco Enzyme. Pada akhir kegiatan, tim pengabdi menyerahkan 5 liter Eco Enzyme murni kepada salah satu perwakilan Forkomsis, yang didampingi oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, serta kedua narasumber, yakni Ketua Komunitas Eco Enzyme Buleleng dan Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng. Kegiatan ini diketuai oleh I Ketut Budaya Astra, S.Pd.,M.Or, dengan anggota Dr. I Wayan Artanayasa, S.Pd.,M.Pd, Dr. Made Agus Wijaya, M.Pd., dan I Kadek Happy Kardiawan, S.Pd.,M.Pd. Sebelumnya tim pengabdi FOK Undiksha juga melakukan pelatihan pengolahan limbah organik berbasis eco enzyme bagi warga di Kelurahan Banyuasri, Buleleng. (dyh)