Singaraja- Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha (FOK-Undiksha) memberikan perhatian terhadap kelestarian lingkungan. Hal tersebut ditunjukkan melalui pengolahan limbah organik berbasis Eco Enzyme. Program ini juga dikampanyekan kepada masyarakat, salah satunya di Kelurahan Banyuasri, Kabupaten Buleleng melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), Sabtu (1/5/2021).
Kegiatan tersebut diketuai oleh Dr. Made Agus Wijaya, M.Pd, dengan anggota I Gede Suwiwa, S.Pd.,M.Pd., dan Dr. I Ketut Yoda, S.Pd.,M.Or. Di sela kegiatan, Agus Wijaya menjelaskan Undiksha sebagai salah perguruan tinggi di Bali memiliki komitmen untuk selalu mengimplementasikan falsafah Tri Hita Karana, terdiri atas Parahyangan, yaitu hubungan baik antara manusia dengan tuhan, Pawongan, yaitu hubungan baik antarsesama manusia, dan Palemahan, yaitu hubungan baik antara manusia dengan alam. “Kegiatan PkM ini, adalah bentuk implementasi dari palemahan,” jelasnya.
Pemilihan Kelurahan Banyuasri sebagai sasaran kegiatan, sambungnya karena berdasarkan observasi, masyarakat belum banyak yang mengenal teknologi pengolahan limbah organik berbasis eco enzyme. Selama ini langkah yang dilakukan untuk penanganan sampah lebih terfokus pada pemilahan dan daur ulang pada umumnya. “Dari ini, kami berinisiatif untuk memberikan pendampingan pengolahan limbah organik berbasis eco enzyme,” katanya. Alasan lainnya, kata Agus Wijaya karena Kelurahan Banyuasri masuk sebagai kawasan hilir Sungai Banyumala yang masuk ke dalam roadmap Program Pengabdian kepada Masyarakat Undiksha. “Roadmap ini juga menjadi salah satu pertimbangan,” ucapnya.
Disampaikan lebih lanjut, penerapan teknologi eco enzym untuk pengolahan limbah karena lebih sederhana dan praktis. Praktis yang dimaksud adalah dari sisi pengolahannya sangat sederhana, menggunakana bahan yang mudah didapat dan ekonomis. “Bahannya hanya gula merah atau molase, bahan organik berupa sampah dapur, sayur, atau buah yang tidak digunakan lagi dan air. Sangat sederhana. Masyarakat mudah untuk membuatnya,” terangnya.
Produk eco enzyme, lanjutnya dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, seperti mencuci prabotan dapur, mencuci pakaian, pembersih lantai, sebagai disinfektan, dan juga handsanitizer. Selain itu juga dapat digunakan untuk pupuk organic cair. “Produk ini memiliki berbagai manfaat, sehingga layak untuk terus dikembangkan,” imbuhnya.
Pembukaan kegiatan PkM yang berlangsung di Wantilan Desa Pakraman Banyuasri dihadiri Camat Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka, S.IP. Ia memberikan apresiasi terlaksananya kegiatan ini. “Eco Enzyme sebenarnya adalah berkah kita dalam mencintai dan menjaga lingkungan alam semesta. Dengan berbagai manfaat kegunaannya, mari kita mengolah limbah organik menjadi Eco Enzyme,” ungkapnya kepada peserta pendampingan sebanyak 30 orang.
Pelaksanaan program ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Ferry Tanaya, S.T., dari Komunitas Eco Enzyme Buleleng dan I Ketut Witama, S.Sos., Penyuluh Dinas Lingkungan Hidup Buleleng. Materi yang disampaikan terdiri atas teori dan praktek pembuatan eco enzyme. Pada akhir kegiatan, tim pengabdi menyerahkan 5 liter eco enzyme murni, hand sanitizer, wadah/tonk klorin dan molase kepada Lurah Banyuasri, Ketut Darmika, S.Pd, yang didampingi oleh Babinkamtibmas Banyuasri dan Kepala Lingkungan. (rls/hms)