Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) dipilih sebagai tempat penyelenggaraan kuliah umum dan kajian buku pembiayaan UMKM oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia dan PT. Raja Grafindo Persada. Pelaksanaan kegiatan ini bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi, dipusatkan di auditorium Undiksha, Kamis (10/3/2022).
Acara tersebut dibuka oleh Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd. Ia memberikan apresiasi atas penyelenggaran kegiatan ini. Menurutnya sangat penting dalam rangka memberikan kontribusi positif terkait pengembangan UMKM, terutama dari sisi pendanaan, seperti komitmen pemerintah untuk terus mendorong pemberdayaan UMKM, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian bangsa ini.
Rektor Jampel menilai, pengembangan sektor UMKM dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19, khususnya di Bali yang sebagian besar bergantung pada sektor pariwisata. Oleh karena itu, sangat penting adanya kepastian keberpihakan kepada UMKM untuk bisa berkembang dengan baik. “Untuk itulah melalui kegiatan yang dilakukan oleh Menteri Koordinator Perekonomian ini untuk melakukan kajian buku terkait dengan penguatan UMKM. Saya berharap ada kepastian terhadap UMKM untuk menumbuhkan semangat UMKM sehingga bisa membangkitkan perekonomian Bali dan Indonesia,” katanya.
Sebagai perguruan tinggi yang berperan melahirkan sumber daya manusia berdaya saing, Undiksha, khususnya di Fakultas Ekonomi sudah melakukan langkah-langkah strategis. Salah satunya dengan menggenjot mahasiswa berwirausahaan. Hal ini telah didukung dengan adanya pendanaan dari mitra keuangan. “Dengan ini, kami berharap mahasiswa nantinya bisa menjadi pengusaha-pengusaha yang unggul dan membangkitkan semangat para generasi muda kita untuk membentuk UMKM,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto sebagai keynote speech menyampaikan sebagai upaya membangkitkan UMKM di Indonesia, pemerintah telah menggulirkan program pembiayaan, perlindungan sosial, dan sebagainya. “Ini adalah sebagai keberpihakan dan dukungan kepada UMKM. Pemerintah juga memberikan kebijakan restrukturisasi kredit agar beban para debitur bisa berkurang,” jelasnya.
Dengan tantangan kedepan, katanya, pemerintah terus mengintegrasikan seluruh fasilitas pembiayaan sehingga pemberdayaan UMKM akan memicu percepatan pemulihan ekonomi Nasional. Pemerintah juga memberikan beberapa perlindungan sosial seperti Banpres Produktif dan Kartu Prakerja yang dianggap akan meningkatkan enterpreneurship baru. Selain itu, program kemitraan dan bina lingkungan serta CSR untuk UMKM-UMKM terus didorong agar dapat mempunyai akses terhadap perdagangan. “Pemerintah terus menambah nilai tambah ekonomi terutama penguatan kewirausahaan, UMKM, dan koperasi,” lanjutnya.
Secara khusus, terkait dengan buku pembiayaan UMKM, diharapkan bisa menambah pengetahuan bagi para akademisi, pembuat kebijakan, dan mahasiswa untuk melakukan monitoring, evaluasi untuk mengetahui kebijakan-kebijakan di sektor UMKM. “Semoga buku ini bisa memperkuat sinergi dan koordinasi untuk pemberdayaan UMKM guna mempercepat dan memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi,” imbuhnya.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Iskandar Simorangkir. Ia sekaligus sebagai pengantar diskusi. Kegiatan ini juga diisi dengan pameran UMKM maupun booth klinik perbankan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). (hms)