Singaraja- Karakter adalah sesuatu yang sangat penting dan menjadi nilai dasar dalam membangun diri maupun untuk mencapai kesuksesan seseorang. Karakter menyangkut serangkaian sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan yang tidak hanya terbentuk dari pewarisan sifat orangtua, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan. Karakter juga sekaligus sebagai pembeda antar individu.
Mengingat esensinya yang sangat penting, pengembangan karakter sangat perlu dilakukan. Pengembangannya melibatkan pemahaman dan peningkatan nilai-nilai moral, etika, dan perilaku yang sesuai dengan masing-masing individu.
Karakter menjadi topik yang diangkat dalam kuliah umum Asia Ethnoscience and Local Wisdom yang diselenggarakan Eurasia Foundation berkolaborasi dengan Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha, Senin (29/4/2024). Pada kuliah umum series 7, topik tersebut dibawakan oleh akademisi Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si.
Ia menyebutkan pengembangan karakter sangat penting untuk dilakukan. Hal ini menjadi perhatian oleh negara-negara di Asia, diantaranya Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan. Pengembangan karakter menurut penjelasannya dapat dilakukan dengan metodologi. Pertama, pendekatan psikologi. Di dalamnya memadukan pendekatan behaviouristik dan kognitif. Pendekatan ini menekankan pada pengaruh lingkungan dalam membentuk perilaku. Selain itu dapat membantu perancangan program pendidikan karakter yang efektif. Kedua, teori pembelajaran sosial. Pembelajaran sosial dapat memberikan landasan kuat untuk memahami dan membentuk karakter individu dalam masyarakat Asia. Hal ini yang perlu penguatan dan didukung dengan pemodelan dan kepatuhan terhadap konsep-kosep yang ada di dalamnya.
Lebih lanjut disampaikan, dalam implementasi inisiatif pengembangan karakter, terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi. Diantaranya, konsistensi dan komitmen jangka panjang dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Selain itu, menyeimbangkan antara penghargaan terhadap kearifan lokal dengan tuntutan perkembangan teknologi dan globalisasi. Pendidikan karakter mesti dijaga dan ditingkatkan. Salah satu solusinya adalah pendidikan berbasis kearifan lokal (etnopedagogi). Pendidikan ini media untuk meningkatkan pemahaman tentang cara atau strategi membelajarkan dengan mengaplikasikan kearifan budaya lokal, memfasilitasi keragaman budaya dalam pendidikan, dan mempersiapkan seseorang untuk menghadapi budaya global, tetap eksis dalam pergaulan global tanpa meninggalan kearifan lokal. “Pendidikan sebagai sub sistem dari sistem kehidupan. Sehingga pendidikan harus bersatu/terintegrasi dengan sistem kehidupan,” ungkap Prof. Elly. (hms)