Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) tahun 2020 ini menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata Mandiri berbasis Daring (KMbD). Dalam hal ini, mahasiswa dituntut membuat projek yang mampu memecahkan masalah di masyarakat sebagai dampak pandemi Covid-19. “Pandemi Covid-19 ini telah menimbulkan sejumlah persoalan di masyarakat. Kami ingin mahasiswa bisa membuat projek yang mengarah pada pemecahan masalah-masalah itu,” ungkap Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPPPM) Undiksha, Prof. Dr. AAIN. Marhaeni, M.A., saat pembekalan, Rabu (20/5/2020).
Disampaikan lebih lanjut, ada 5 topik/materi dalam KKN ini. Empat diantaranya merupakan materi pilihan untuk dikembangkan menjadi projek, yaitu berkaitan dengan pencegahan Covid-19 dari aspek klinis, penanggulangan dampak sosial dan ekonomi, penanggulangan dampak psikologis, dan pendidikan/pembelajaran di masa/pasca pandemi Covid-19. “Satu materi yang lain, wajib dipahami oleh semua peserta, karena bersifat umum dan semua peserta ditugaskan untuk membuat sebuah blog sebagai luaran projek yang telah dilakukan,” jelasnya.
Kepala Pusat KKN Undiksha, Drs. I Putu Panca Adi, M.Pd., menjelaskan KMbD berlangsung selama 5 minggu, dimulai dari 6 Juli Sampai 5 Agustus 2020. Ada dua konsep dalam KKN ini, yaitu KKN secara mandiri, dan pelaksanaannya secara penuh dilakukan dengan modus daring atau virtual. Mandiri, artinya pelaksanaannya secara mandiri/individu oleh mahasiswa, yang tentunya disesuaikan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai untuk belajar memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat. “Ini tentu bertolak belakang dengan KKN konvensional sebelumnya yang biasanya dilakukan secara bersama-sama dalam satu kelompok,” jelasnya.
Sementara itu, secara Daring dilaksanakan seluruhnya mulai dari tahap observasi permasalahan di masyarakat, perencanaan, pelaksanaan, sampai tahap evaluasi. Terkait lokasi sasaran lokasi dari KMbD, secara kewilayahan tidak dibatasi, peserta dapat melakukan dari desa asal atau tempat tinggal saat ini. Masyarakat sasaran ditetapkan peserta secara daring, memenuhi karakteristik yang ditetapkan yang mleibatkan antara 5 sampai 10 orang. (hms)