Dalam waktu dekat Universitas Ganesha (Undiksha) akan mengembangkan distance education. Untuk itu Undiksha menjalin kerjasama dengan Universitas Terbuka (UT). Kerjasama itu direalisasikan dengan penandatangani MoU pada Jumat (27/7) di Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT Denpasar bersama tiga perguruan negeri lainnya.
Rektor Undiksha Dr. I Nyoman Jampel, M. Pd. menjelaskan, kerjasama ini dilakukan sesuai dengan arahan Menristek Dikti, bahwa perguruan tinggi (PT) di Indonesia harus bisa meningkatkan APK (Angka Partisipasi Kasar). “Apabila kita bertahan pada kondisi yang sekarang, harus tatap muka 16 kali, maka peningkatan APK tidak mungkin terpenuhi,” ujarnya. Oleh karena Menteri menyarankan semua PT negeri melakukan pembelajaran dalam jaringan atau daring. Maka dari itu, Undiksha melakukan kerjasama dengan PT yang sudah sejak awal melakukan pembelajaran jarak jauh atau distance learning yaitu UT.
Diakui Undiksha sudah mengarah ke distance learning. Bahkan mahasiswa baru untuk mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK), telah diporsikan 50 persen online learning. Tahun 2019, Undiksha akan merevisi dan memperbaiki kurikulumnya agar seluruh mahasiswa baru bisa online learning, tidak hanya untuk MPK tapi juga mata kuliah bidang studi lain. “Artinya semua mata kuliah diharapkan tahun 2019 sudah menerapkan online learning. Paling tidak 25 persen atau 50 persen itu harus online. Sehingga tatap muka cukup 8 kali dan 8 kali online learning,” tandasnya.
Sistem pembelajaran distance learning ini dikembangkan karena keterbatasan SDM (dosen) dan sarana prasarana fisik. Dengan online learning ini, kendala tersebut bisa teratasi. “Bisa saja nanti satu dosen mengajar lebih dari 30 -45 mahasiswa bahkan ribuan. Sehingga APK yang menjadi harapan dari Menristek Dikti akan bisa meningkat,” tandasnya.
Dari segi kualitas output pun telah dipikirkan. Karena itulah Undiksha bekerjasama dengan UT. “Karena UT yang telah berpengalaman,” ungkapnya. Dengan kerjasama dengan UT diharapkan terjadi peningkatan kualitas output. Karena persaingan secara global, harus bisa diatasi. Terlebih Indonesia telah memasuki revolusi industri 4.0.
Untuk menyukseskan program ini, tahun ini Undiksha menetapkan sebagai tahun e learning. Semua aktivitas pendidikan akan menggunakan e learning, termasuk pendaftaran mahasiswa, ujian penilai KKN PPL. “Apalagi administrasi dan keuangan sudah semua online,” ungkapnya.
Menurutnya, dari kesiapan sarana prasarana tidak menjadi persoalan. Hanya perlu mencari cara atau strategi pelaksanaan online learning yang bisa meningkatkan kualitas output. “Tidak hanya sekedar banyak menerima mahasiswa tapi output kita rendah, tidak demikian. Nanti kita akan ditinggal. Oleh karena itu kita harus belajar pada yang memiliki pengetahuan, yang memiliki keterampilan dan yang memiliki sarana prasarana itu yaitu adalah UT,” pungkasnya.
UT adalah satu-satunya di Indonesia yang sudah running well dan menghasilkan output yang berkualitas. Sehingga semua PT yang kecil termasuk yang besar seperti UI, IPB, ITB, Unud harus bekerjasama dengan UT karena dia yang memiliki kemampuan untuk distance learning.