Singaraja- Menyandang status sebagai mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mampu berpikir kritis. Di era revolusi 4.0, hal yang dipandang sangat penting untuk dimiliki adalah sikap kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Khusus menyangkut sikap kreatif atau kreativitas secara sederhana dianggap sebagai kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, yang dapat memberikan dampak bagi masyarakat. Kreativitas dapat pula menjadi modal untuk menghadapi persaingan.
Jurusan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah (JBSID) Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menjadi salah satu ‘rumah’ pendidikan yang memberikan perhatian terhadap tumbuh kembangnya kreativitas pada mahasiswa. Perhatian tersebut diwujudkan melalui forum akademik bertajuk Kelas Sastra. “Kegiatan ini menekankan pada capaian tujuan untuk memantik daya kreativitas sastra mahasiswa untuk mendukung budaya berpikir kreatif di kalangan mahasiswa,” ungkap Ketua Jurusan, Dr. I Wayan Artika, S.Pd.,M.Hum, Kamis (22/7/2021).
Kegiatan ini digulirkan sebanyak empat sesi melalui virtual. Pertama, pada 19 Juli 2021, menghadirkan pemateri Wulan Dewi Saraswati yang membawakan topik “Puisi dan Cinta”. Kedua, pada 26 Juli 2021 dengan pemateri I Gede Aries Pidrawan yang membawakan topik “Mengemas Sastra Jadi Produk Kreatif”. Ketiga, pada 2 Agustus 2021 dengan pemateri I Ketut Serawan yang membawakan materi “Produk Kreativitas Mahasiswa Bersumber pada Lokalitas”. Keempat, pada 9 Agustus 2021 dengan pemateri NI Nyoman Ayu Suciartini yang membawakan topik “Buku sebagai Produk Kreativitas Mahasiswa”. “Pemateri ini adalah para alumni yang berpengalaman di bidang proses kreatif sastra. Materi yang dibahas sangat menarik dan beragam,” kata akademisi asal Desa Batungsel, Kabupaten Tabanan ini.
Kegiatan ini, imbuh Artika juga sekaligus dalam rangka meningkatkan partisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang merupakan program fakultas. “Kegiatan ini juga untuk menumbuhkan ide dan gagasan untuk usulan-usulan kegiatan PKM yang berbasis pada ilmu atau teori sastra,” pungkasnya. (hms)