Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) mengusung visi menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada 2045. Mewujudkan itu, optimalisasi penelitian menjadi salah satu strategi yang diambil.
Rektor Undiksha, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd mengungkapkan dosen universitas terbesar di Bali Utara ini sudah banyak yang melakukan penelitian dalam berbagai bidang. Hanya saja output-nya masih ada yang belum maksimal. Menyikapi itu, dilakukan evalusi secara komprehensif. “Penelitian yang dilakukan Undiksha, terutama dari dana fakultas, pasca dan universitas, memang harus menghasilkan output yang menunjang kualitas dari pada perguruan tinggi. Artinya begini, kalau dia (dosen) hanya menghasilkan laporan penelitian, atau mungkin output-nya tidak menunjang, kita akan evaluasi. Apakah dengan meningkatkan dana atau yang lain,” sebutnya usai rapat pimpinan di Ruang Ganesha I Rektorat, Kamis (8/11/2018).
Rektor asal Kabupaten Badung ini juga mendorong supaya hasil penelitian bisa terbit dalam jurnal bereputasi, menghasilkan hak cipta dan hak paten. “Ini yang bisa digunakan oleh lembaga untuk bisa meningkatkan grade,” tegasnya. Terkait dengan dana penelitian, sesuai ketentuan harus dialokasikan 15 persen dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Ini pun terus diupayakan bisa terpenuhi setiap tahun. “Kami juga mengupayakan supaya bisa ada dana dari DRPM Dikti. Ini juga harus didukung dengan peningkatan pemerolehan jumlah penelitian yang bisa diterima baik yang berstandar nasional dan internasional,” katanya.
Selain yang didanai lembaga, pada 2019, Undiksha juga berupaya meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah dalam penelitian. Hal tersebut tak hanya menyasar wilayah Bali, tetapi juga daerah luar. “Sejauh ini sudah ada kerjasama, termasuk juga Pemda di NTB dan NTT. Tetapi belum semua ada aktivitas. Dari sisi SDM, sebenarnya Undiksha tak kalah dengan perguruan tinggi lain,” terang Jampel.
Optimalisasi penelitian, termasuk hasilnya, pembinaan terhadap dosen juga diintensifkan. Ini pun telah dikoordinasikan dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM). “Sistem IT untuk memonitor kinerja penelitian juga harus diperkuat,” imbuhnya.