Singaraja- Kehadiran Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D.,Ak., Selasa (20/8/2019) disambut hangat oleh civitas akademika Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Sejak awal tiba hingga memasuki auditorium, ucapan selamat datang tak henti-hentinya disampaikan mahasiswa. Hal tersebut juga dipermanis dengan pertunjukan pencak silat dan pragmentari.
Kunjungannya yang bukan pertama kalinya ini diawali dengan mengisi kuliah umum, sekaligus menutup pelaksanaan Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) tahun 2019 bagi mahasiswa baru. Pada kesempatan itu, ia memberikan apresiasi karena mahasiswa berasal dari berbagai daerah. Tidak hanya kabupaten di Bali, namun juga dari luar daerah, seperti Jawa, NTB, NTT, Kalimantan, Sulwasesi, hingga Papua. Dari itu, juga cukup banyak yang mendapatkan Bidikmisi. Kehadiran mahasiswa yang sangat beragam, termasuk dari sisi karakter, Menteri Mohamad Nasir meminta seluruhnya untuk selalu menjaga persatuan. Bahkan hal itu menjadi sebuah kewajiban. Para generasi muda ini juga diminta tidak terprovokasi terhadap persoalan yang terjadi di wilayah Jawa Timur yang melibatkan mahasiswa. “Harus ciptakan sebuah kebersamaan,” tegasnya. Ia juga menegaskan, kondusifitas mahasiswa juga harus mendapatkan perhatian serius dari Rektor bersama jajarannya. Hal ini sudah sering ditegaskan. Jika terjadi gejolak, Rektor harus siap bertanggungjawab. “Rektor saya minta menjamin keamanan mahasiswa,” tegasnya.
Sebagai generasi penerus bangsa, ia meminta para mahasiswa untuk memegang teguh empat pilar kebangsaan. Yakni Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. “Ini harus selalu diingat,” pintanya. Sikap anti narkoba juga dikampanyekan pada mahasiswa. Ditegaskan, kampus harus terbebas dari barang haram tersebut. “Jauhi narkoba, raih prestasi,” serunya seraya mengharapkan Rektor bisa bekerjasama dengan kepolisian untuk melakukan tes urine.
Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd menegaskan selama ini situasi di Undiksha sangat kondusif. Tidak ada gejolak sosial di tengah civitas akademika. Dalam hal ini, pihaknya juga terus menggaungkan falsafah Tri Hita Karana, yang salah satunya mengajak seluruh mahasiswa dan dosen tetap menjaga hubungan baik antarsesama, disamping dengan tuhan dan lingkungan. “Di Undiksha situasi benar-benar kondusif. Ini sebagai wujud implementasi Tri Hita Karana sudah berjalan baik. Falsafah ini sifatnya universal,” jelasnya. Sementara itu, terkait pendidikan wawasan kebangsaan, Undiksha memberikan melalui matakuliah pengembangan kepribadian, dan terus terakomodir dalam kurikulum. Pada OKK juga diberikan materi secara khusus. “Sampai di kurikulum pendidikan ini terakomidir,” imbuhnya. (hms)