Singaraja– Desa Banjar, Kabupaten Buleleng menjadi salah satu daerah di Bali Utara sebagai penghasil buah anggur. Pertanian ini diharapkan mampu sebagai sumber penghasilan berkelanjutan masyarakat dalam rangka meningkatkan perekonomian. Atas hal tersebut, mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) turut melakukan langkah strategis melalui program innovillage yang sekaligus sebagai kompetisi sociopreneurship di bidang teknologi digital melalui kolaborasi PT Telkom Indonesia bersama perguruan tinggi.
Tim yang bernama tim 98 Innoviilage diketuai oleh I Made Bagus Alviantara dari Prodi Pendidikan Teknik Informatika. Ia didampingi oleh I Putu Pandu Setiawan , S.Pd dan dibimbing oleh Dr. I Nyoman Tika, M.Si. Dijelaskan, ide untuk menggulirkan program ini berangkat dari hasil observasi dan wawancara di lapangan. Hasilnya, Desa Banjar memiliki potensi yang luar biasa di bidang pertanian khususnya buah anggur. Akan tetapi, ketika panen raya tiba, harga jual anggur kerap merosot. Hal ini menjadi pemantik ide untuk memanfaatkan buah di daerah panas ini menjadi berbagai produk olahan, seperti wine, jus, kerupuk, selai dan dodol yang semua berbahan dasar buah anggur. Selain itu, dalam rangka memaksimalkan pemasaran, juga digagas
e-Commerce KEDAI ANGGUR yang saat ini sudah siap di berbagai platform.
“Tim Kami sudah mampu merangkul ibu-ibu KWT menciptakan lima macam produk market fit dan sudah kami pasarkan secara online dan rencananya secara offline kita akan launching akhir tahun ini di Karang Kupit Lovina,” jelas Alvin, Senin (6/12/2021).
Pada tahap implementasi awal, KWT dilatih membuat produk olahan seperti wine, jus, kerupuk, dodol dan selai anggur. Pada tahap ini, serangkaian percobaan dilakukan untuk mendapatkan produk dengan cita rasa khas buah anggur lokal. Pada tahap kedua, pembuatan website Kedai Anggur untuk membantu pemasaran produk yang dihasilkan. Pemasaran juga dilakukan dengan memanfaat market place. “Produk-produk ini sudah mampu menarik minat pasar bahkan yang order juga sudah banyak utamanya wine dan jus yang sangat nikmat dan kaya manfaat,” terangnya.
Ketua Kelompok Wanita Tani Anggur Desa Banjar, Luh Fitriani memberikan apresiasi atas pelaksanaan program ini. “Kami mengucapkan terimakasih kepada Tim Innovillage Undiksha yang sudah membantu dalam mengembangkan buah anggur menjadi lima macam produk dan mohon terus kerjasamanya agar bisa berkembang lebih jauh lagi,” ucapnya.
Respon positif juga datang dari Kepala Desa Banjar Ida Bagus Edy Suyasa. Ia menyampaikan perlunya pemanfaatan buah anggur menjadi berbagai olahan dan mampu dipasarkan dengan baik, apalagi di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya, cukup banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. “Saya sangat mengapresiasi mahasiswa Undiksha yang sempat memiliki ide KEDAI ANGGUR yang sangat bagus ini untuk ikut berkontribusi di desa kami Desa Banjar utamanya dalam membuat berbagai olahan dan memasarkannya di online maupun offline nantinya. Semoga ke depan masyarakat Desa dan KWT Amertha Nadi dalam melanjutkan program yang sangat baik ini, dan mampu meningkatkan ekonomi Petani,” pungkasnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hubungan Masyarakat Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd., menyampaikan keikutsertaan mahasiswa dalam program Innovillage sebagai bentuk kontribusi nyata untuk turut serta menangani persoalan di masyarakat. Hal tersebut penting sebagai modal untuk meningkatkan daya saing. “Mahasiswa tidak hanya beraktivitas di kampus. Tetapi juga mesti turut mengambil peran dalam mengatasi persoalan di masyarakat,” katanya. (hms)