Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) kembali tercatat meraih prestasi tingkat internasional. Kali ini datang dari ajang Indonesia International Applied Science Olympiad yang berlangsung di Surabaya pada 11 sampai 14 Desember 2021. Pada ajang dengan peserta ratusan tim dari 14 negara ini, empat medali berhasil dikumpulkan oleh tim Undiksha berkat karya inovatifnya.
Tim pertama terdiri atas Putu Pipit Pricellia Eka Putri dari Program Studi Ilmu Hukum, Ayu Yuli Sumidianti dari Program Studi Akuntansi (S-1), Komang Yuda Wiryanata dari Pendidikan Pendidikan Teknik Elektro, I Gede Adi Darmawan dari Pendidikan Teknik Elektro, dan Kadek Reda Setiawan Suda.
Tim ini menampilkan karya “Link SMS”. Pipit Pricellia Eka Putri menjelaskan karya tersebut merupakan alat kontrol listrik yang dapat menghidupkan maupun mematikan listrik berbasis SMS. Inovasi ini sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya konsleting listrik yang dapat berpotensi memicu terjadinya kebakaran. “Mengingat mobilitas masyarakat saat ini tinggi dan dipenuhi dengan aktivitas yang menyibukkan, sehingga kerap kali lupa untuk mengontrol alat-alat listrik di rumahnya. Hal itulah yang dapat menjadi pemicu terjadinya kebakaran. Maka, dengan alat kontrol listrik berupa LINK SMS ini, kita tidak perlu khawatir lagi apabila lupa untuk mematikan alat-alat listrik rumah,” jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (21/12/2021).
Karya inovatif ini berhasil meraih medali emas. Kemudian tim kedua terdiri atas Gede Gery Apriliana Putra dari prodi Kimia, Kadek Sri Andriani dari prodi Analis Kimia, Ketut Widya Astuti dan Ni Putu Ayu Niya Loviyani dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris.
Tim ini mendapatkan 2 award, yakni medali perak pada kategori waste treatment dan functional food melalui karya berjudul “Recycling Plastic Waste Mixed with Riced Husk Ash and Natural Inorganic Pigments into Environmentally Friendly Decorative Paving Block” dan “Luwak Coffee in Vitro”.
Ketua tim, Gery Apriliana Putra dan Ni Putu Ayu Niya Loviyani menjelaskan karya inovatif tersebut mengedepankan konsep ramah lingkungan dengan produk berupa paving block. Produk ini terbuat dari limbah sampah plastik yang dipadukan dengan limbah sekam padi dan batu merah Tajun sebagai pigment anorganik alami yang tahan luntur meskipun diguyur air hujan dan terik matahari.
Karya Luwak Coffee juga mendapatkan sorotan, sebab menggunakan mekanisme dalam perut luwak tapi prosesnya tanpa menggunakan luwak. Produk ini memiliki cita rasa yang unik dan aman dikonsumsi bahkan memberikan efek rileks bagi penikmatnya.
Tim ketiga adalah I Gede Ardana Yasa dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (S-1) dan Made Dwi Yulianti dari Program Studi PGSD. Tim yang juga berkolaborasi dengan tiga mahasiswa dari perguruan tinggi lain ini membawakan karya bidang entrepreneur berjudul “Bali House of Endek: As a Creative House Modifying Endek Into Modern Fashion to Support MSME Endek with Digital Based”. Karya ini berhasil meraih medali emas. Dwi Yulianti menjelaskan karyanya merupakan program kewirausahaan berupa modifikasi endek menjadi fashion modern yang banyak diminati. Endek merupakan kain tenun khas Bali yang banyak diminati oleh penduduk lokal ataupun wisatawan mancanegara. Program kewirausahaan Bali House of Endek dilakukan di Desa Seraya Barat yang masyarakatnya banyak kehilangan pekerjaan akibat dampak pandemi Covid-19. Sehingga program ini diharapkan menjadi alternatif pemulihan perekonomian.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hubungan Masyarakat Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd., memberikan apresiasi terhadap prestasi tersebut. “Kami sangat bangga dengan raihan ini, terlebih ini tingkat internasional,” ucapnya. Ia berharap prestasi ini semakin membangkitkan semangat mahasiswa Undiksha untuk berkompetisi, terlebih untuk tingkat internasional. Ditegaskan, prestasi tidak hanya penting untuk mendukung pemeringkatan Simkatmawa, tetapi juga meningkatkan daya saing mahasiswa. “Kami di pimpinan berkomitmen untuk mendukung mahasiswa yang ingin berkompetisi,” imbuhnya. (hms)