Singaraja- Sebanyak 12 mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) lolos untuk mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara – Sistem Alih Kredit dengan Teknologi (Permata Sakti) tahun 2019. Keikutsertaannya itu diharapkan tidak sebatas meningkatkan kualitas akademik. Namun juga menjadi media mengasah soft skill. Demikian ditegaskan Wakil Rektor I Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.TI saat acara pelepasan di Ruang Ganesha III, 29 Agustus 2019.
Mahasiswa tersebut mengikuti pendidikan selama tiga bulan yang terbagi di enam universitas yang berstatus Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), yakni Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Makassar, dan Universitas Negeri Manado. Dari itu, diharapkan ada pertukaran budaya yang dapat mendongkrat kualitas diri. “Kami ingin dengan pengalama ini, kualitas mahasiswa bisa semakin baik,” ujarnya didampingi Ketua Pelaksanaan Seleksi, Dr. I Gde Wawan Sudatha, S.Pd.,S.T.,M.Pd.
Sebelum dinyatakan lolos pada program itu, mahasiswa berbagai program studi ini harus mengikuti seleksi administratif dan wawancara. Selain itu juga didukung dengan prestasi maupun Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan tidak pernah terkena sanski akademik. Selain memberangkatkan, Undiksha juga menerima mahasiswa untuk program serupa dengan jumlah yang sama. Mereka juga diharapkan dapat mengembangkan kualitas diri, meski berada di kampus yang berbeda. “Untuk tenaga dosen juga harus bisa menyesuaikan, materi apa yang diberikan,” kata Rasben Dantes.
Pelamar dari Undiksha, Desi Yunita dan saudara kembarannya, Devi Yusvitasari sebelumnya juga berkomentar terhadap program itu. Mahasiswa semester V Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial ini menilai sangat positif. Salah satunya untuk memberikan wawasan tentang pembelajaran yang diterapkan di universitas lain yang nantinya bisa adopsi. “Dengan ikut ini, kami bisa menambah wawasan. Jadi tahu pembelajaran perguruan tinggi lain seperti apa,” katanya. (hms)