Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) tak hanya menerjunkan mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler, namun juga kebangsaan. Khusus tahun 2019 ini, mendapat tempat di Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, dengan mahasiswa lima orang. Pelepasannya oleh Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M. Pd.,Selasa (9/7/2019).
Mahasiswa tersebut berasal dari Prodi Pendidikan Kewarganegaraan, Prodi Pendidikan Ekonomi, Prodi Pendidikan Anak Usia Dini, Prodi Pendidikan Geografi dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Pada pertemuan yang berlangsung pagi itu, Rektor Jampel menyampaikan dalam KKN yang berlangsung dari 18 Juli sampai 22 Agustus, mahasiswa harus mampu merajut persatuan dengan mahasiswa lain, mengedepankan rasa toleransi, termasuk mengimplementasikan falsafah Tri Hita Karana yang menjadi landasan visi Undiksha sebagai universitas unggul di Asia pada tahun 2045. “Tri Hita Karana ini harus terus dibawa,” sebutnya.
Tak hanya itu, mahasiswa yang akan menginjak ke semester V ini juga diminta menjaga nama baik alamater dan bisa tampil percaya diri. “Sudah banyak yang mengapresiasi Undiksha. Mahasiswa harus memiliki rasa bangga. Tunjukkan dengan tegas dari Undiksha,” tegasnya. Kepada mereka pula, Rektor meminta untuk bisa memperkenalkan Undiksha ke khalayak lebih luas, menyampaikan capaian dan program- program yang telah digulirkan. “Setelah kembali lagi dari KKN, juga harus bisa menjadi contoh untuk mahasiswa lain,” imbuhnya.
Kepala Pusat KKN Undiksha, Drs. I Putu Panca Adi, M.Pd.,menjelaskan KKN kebangsaan sudah diikuti Undiksha dari tahun 2017. Khusus untuk kali ini berada di bawah naungan Universitas Khairun. “Nilainya langsung diberikan oleh universitas disana,” jelasnya. Disampaikan lebih lanjut, mahasiswa yang mengikuti program ini sebelumnya harus mengikuti seleksi administratif dan wawancara. “Yang mendaftar 18 orang. Tetapi kuotanya hanya 5 orang. Untuk pembiayaan, universitas memberikan subsidi,” jelasnya. Melalui KKN ini, mahasiswa mendapat wawasan lebih banyak. Tidak hanya sebatas mengimplementasikan disiplin ilmu yang ambil di perkuliahan. “Kalau KKN reguler, lebih pada impelemntasi disiplin ilmunya saja. Kalau kebangsaan, memang mendapat wawasan tentang kebangsaan, tentang menjaga persatuan, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kemasyarakatan,” imbuhnya. (hms)