Mengingat Surat Keputusan No.8 tahun 1993, Pendididkan Guru Sekolah Dasar secara resmi masuk dalam salah satu program studi Fakultas Ilmu Pendidikan. Saat itu masih diploma II hingga pada tahun 2006 turun Surat Keputusan Dirjen Dikti No.3331/D/T/2006 Menyetujui penyelenggaraan PGSD menjadi program S1(sarjana).
Usia yang masih terbilang remaja ini bukan alasan untuk tergerus dalam setiap perubahan yang ada. Hingga saat ini, dalam setiap perayaan hari jadinya, PGSD selalu memberdayakan dan menggali setiap potensi yang dimiliki mahasiswanya.
Senin(11/12/17) merupakan puncak perayaan hut PGSD ke-26. Telah dilaksanakan Lomba futsal, Jegeg Bagus, akustik, dan berbagai lomba hiburan lainnya. Sebagai penutup, lomba tari kreasi yang diikuti oleh 6 tim dilaksanakan pada puncak perayaan bertempat di auditorium undiksha. Dari awal hingga akhir, kegiatan didominasi oleh kompetisi antar kelas di bidang seni dan olahraga. Uniknya, PGSD masih menjaga tradisi untuk tidak mendatangkan penghibur maupun pengisi acara dari luar. Kegiatan murni dari PGSD, oleh PGSD dan untuk PGSD.
“Mahasiswa PGSD adalah mahasiswa yang cerdas dan berbudaya. Dalam setiap kegiatannya, mereka harus menggali potensi minat bakat mereka dan menunjukkannya. Kami lebih menghargai kreatifitas mahasiswa daripada band luar. Terbukti, mereka mampu” jelas Desak Parmiti (ketua Jurusan PGSD).
Hal senada juga disampaikan oleh Sojar, Ketua HMJ PGSD. “Kita bisa saja mendatangkan artis kemudian menjadikan kampus sebagai media hiburan maupun target pasar mereka. Namun, kami memperjuangkan kreatifitas mahasiswa”.
Pemilik nama lengkap Dr.Desak Putu Parmiti.M.S ini berharap PGSD maju, semakin meningkatkan kualitas dan menambah lomba di bidang akademik untuk perayaaan kedepan.(diyana)