Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) telah memasang sederet target capaian pada perencanaan tahun 2020. Hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu lembaga. Rektor, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd menegaskan itu dalam rapat kerja penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran tahun 2020 di Plataran Menjangan Resort & Spa, Taman Nasional Bali Barat (TNBB), 23 dan 24 Maret 2019.
Rektor asal Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini menjelaskan pada tahun 2020 telah disusun arah kebijakan. Yakni, tetap menggenjot akreditasi program studi, dengan target 25 persen A dan 75 persen B, serta mempersiapkan prodi unggul menuju akreditasi internasional. “Program studi dengan akreditasi B harus terus memperbaiki diri sesuai kriteria yang menjadi acuan BAN-PT untuk menjadi prodi unggul. Sedangkan untuk prodi yang sudah terakreditasi A, dipersiapkan menuju akreditasi internasional (AUN-QA),” ungkap Jampel.
Tata kelola lembaga, menjadi Good University Governance pun tak lepas dari perhatian. Hal tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan reformasi birokrasi dan zone integritas untuk menjadikan Undiksha wilayah bebas korupsi serta wilayah birokrasi bersih dan melayani. Tak kalah penting juga pada peningkatan kualitas SDM untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. “Kami terus memotivasi para dosen untuk meningkatkan kualifikasi akademiknya dari S2 ke S3, meningkatkan jabatan akademiknya dari lektor kepala ke profesor, serta merancang kegiatan-kegiatan akademik seperti sabbatical leave, industrial attachment, faculty exchange, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Publikasi karya ilmiah dosen pada jurnal internasional bereputasi, jurnal nasional terakreditasi, konfrensi internasional terindeks, atau pun pada seminar nasional terus digenjot. Hal tersebut sudah dicanangkan sejak tahun 2017 dan hasilnya positif. Sebagai lembaga yang dituntut menghasilkan SDM andal, antisipasi menghadapi era revolusi industri 4.0 juga masuk dalam kebijakan pada tahun 2020. Bentuknya, membekali multikompetensi kepada lulusan, salah satunya Bahasa Inggris, memberikan ruang dan waktu lebih luas kepada peserta didik untuk membangun kemampuan softskill-nya. “Kami tetap lakukan terobosan untuk meningkatkan kualitas SDM. Ada melalui penerapan Blended Learning dan Flip Classroom,” ungkapnya.
Penerapan kebijakan itu juga dibarengi dengan tandatangan kontrak kerja bersama dekan. Diharapkan ada gayung bersambut, sehingga Undiksha bisa semakin berdaya saing dan mampu mewujudkan visi menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045. (hms)