Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha sebagai universitas terbesar di Bali Utara memiliki sekitar 13.000 mahasiswa. Sebagai institusi pendidikan, Undiksha ikut memberikan perhatian terhadap ancaman narkoba bagi masyarakat dengan mengadakan Webinar dengan tema “Undiksha Bergerak Bersama Lawan Narkoba”, Selasa (13/7/2020). Dalam kesempatan ini dihadirkan dua narasumber, yaitu Wakil Bupati Kabupaten Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG. dan Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Buleleng, AKBP Gede Astawa, S.H., M.H.
Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd. yang membuka acara mengungkapkan kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama civitas akademika Undiksha tentang dampak narkoba. “Ini sesuatu yang sangat penting untuk diketahui oleh seluruh komponen masyarakat. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari narkoba”, ungkapnya.
Dismapaikan lebih lanjut, narkoba sudah menjadi persoalan nasional. Melalui sosialisasi ini diharapkan dunia akademis bisa terbebas dari narkoba. “Jadi nantinya kita bisa masukkan program ini untuk memberikan edukasi bagi masyarakat tentang bahaya narkoba. Karena bagaimanapun juga bahaya narkoba ini akan merusak generasi muda. Tidak hanya mentalnya tetapi juga fisik. Kalau sudah fisiknya lemah itu akan berdampak kepada ketahanan bangsa”, ujarnya.
Wabup Buleleng, Nyoman Sutjidra yang membawakan materi “Peran Desa terhadap Ancaman Narkoba”. Dalam pemaparannya, dinyatakan peran vital Desa Adat di Bali dalam pencegahan penyebaran Narkoba yang kini menjadi persoalan serius. “Desa adat menjadi benteng dalam melawan ancaman narkoba. Hal ini tertuang dalam Permendes PDTT Nomor 11 tahun 2019 tentang prioritas penggunaan dana desa. Penggunaan Dana Desa untuk pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba”, tegasnya.
Pejabat asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini juga mengharapkan peran civitas Undiksha terutama dalam pengabdian pada masyarakat untuk mengedukasi masyarakat dalam menghadapi ancaman narkoba. “Diharapkan Pemda Buleleng, Undiksha, BNNK Buleleng dan masyarakat dapat bersinergi bersama mencegah penyalahgunaan dan penyebaran narkoba. Selain itu dengan program-program bersama Undiksha bisa steril dari narkoba”, tutupnya.
Sementara itu, Gede Astawa memaparkan materi lebih spesifik terkait dampak narkoba bagi generasi muda dan juga bangsa Indonesia. “Generasi muda itu ibarat akar bangsa yang diserang oleh narkoba”, tegasnya. Astawa juga memaparkan bagaimana situasi penyalahgunaan dan penyebaran narkoba di Kabupaten Buleleng. Tidak lupa, ia menyampaikan dampak narkoba dari segi kesehatan, sosial, pendidikan, ekonomi dan hukum. Senada dengan Sutjidra, Astawa mengharapkan dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba perlu adanya sinergi semua pihak. “Selain BNNP dan BNNK, tentu perlu sinergi antara Pemda, Kampus, sekolah-sekolah dan masyarakat untuk bisa mengantisipas masalah narkoba”, tutupnya. Tidak lupa, ia menyampaikan tips-tips agar bisa terhindar dari narkoba. Melalui Webinar ini, Undiksha, Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng, Badan Narkotika Nasional Kabupaten Buleleng mengajak seluruh masyarakat untuk bersama melawan narkoba. Dengan menggelorakan BERSINAR (Bersih dari Narkoba) dan katakan “Narkoba NO, Prestasi YES. (hms)