Singaraja- Menghadapi tantangan abad 21 dan revolusi industri 4.0, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar Technical Assistance, Senin (4/11/2019). Kegiatan yang mengambil tema “Assessing EFL Learning in the 21st Century Skills Framework” ini, menghadirkan narasumber dari Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Gunadi Harry Sulistyo, M.A.
Seminar ini sengaja digelar dalam rangka mendalami tentang bagaimana asessement itu dilaksanakan dalam framework pendidikan abad ke 21. Seperti yang diungkapkan Ketua Panitia, Dr. Ni Luh Putu Eka Sulistia Dewi, S.Pd., M.Pd. “Karena dalam pendidikan abad 21 tantangan terbesar adalah revolusi industri 4.0. Sehingga dalam kegiatan ini kami mengundang dosen dan mahasiswa untuk berbagi dan menambah wawasan dalam dunia assessment,” katanya. Jebolan Doktor Universitas Negeri Malang ini juga mengharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan pedagogi dan mengimplementasikannya dalam pembelajaran di kelas. Selain itu, agar mahasiswa dan dosen nantinya dapat bersinergi saat dihadapkan langsung dengan asesmen saat PPL real di sekolah. “Keterampilan pemecahan masalah, berpikir kritis, berkolaborasi dan berkomunikasi sangatlah diperlukan dan tentunya pembelajaran seperti itu memiliki banyak tantangan. Seorang guru tidak hanya menentukan model pembelajaran. Tetapi juga tentang bagaimana merencanakan dan melakasanakan asesmen”, imbuhnya.
Seminar yang digelar di Ruang Nitisastra FBS ini dibuka oleh Dekan FBS, Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd. Ia sangat mengharapkan melalui kehadiran narasumber berkompetensi dapat meningkatkan pengetahuan dosen maupun mahasiswa, sehingga semakin berdaya saing. Dekan yang sempat menjabat menjadi Wakil Rektor I Undiksha ini juga menyebutkan bagi pengajar pada jenjang manapun, asesemen menjadi sesuatu yang wajib dilakukan. “Evaluasi adalah salah satu bagian integral dari kurikulum. Antar komponen kurikulum itu selalu berhubungan. Sebagai contoh Evaluasi menentukan apakah tujuan kurikulum itu tercapai atau tidak. Sehingga sebagai prasyarat evaluasi, melaksanakan asesmen itu sangatlah penting”, paparnya.
Akademisi asal Ubud, Gianyar ini menekankan kurikulum akan selalu mengalami perubahan seiring dengan perkembangan IPTEK dan kebutuhan masyarakat. “Perubahan tuntutan abad 21 ada di dunia kerja. Ini membuat penyelenggaraan pendidikan kini berupaya menghasilkan lulusan yang mampu memenuhi tuntutan abad 21 dan siap bersaing pada revolusi industri 4.0”, ujarnya. (hms)