Singaraja – Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Riset dan Inovasi (SENARI) Ke-9, Jumat (8/11/2024). Seminar yang diadakan secara hybrid ini menjadi ajang bagi para akademisi untuk berbagi hasil penelitian dan inovasi sekaligus mendorong produktifitas risetnya.
Seminar kali ini mengusung tema “Green Invention and Innovation dalam Sains, Teknologi, Sosial, dan Humaniora untuk Indonesia Maju.” Ketua panitia, Dr. Basilius Redan Werang, S.S., S.Sos., JCL., menjelaskan SENARI yang dimulai sejak tahun 2013 menjadi ruang bagi para akademisi dan dosen untuk mempresentasikan serta membahas hasil penelitiannya. Dengan demikian, acara ini menjadi wadah untuk mengembangkan potensi akademik dan memenuhi tanggung jawab ilmiah. Tema tahun ini, green invention menggarisbawahi perhatian global terhadap perlunya menjaga lingkungan dengan bijak demi masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Acara ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Erlin Puspaputri, S.Si., M.Sc., Koordinator Penelitian DRTPM dari Kemendikbudristek yang membawakan materi “Kebijakan Peningkatan Kualitas Penelitian”dan Dr. Made Windu Antara Kesiman, S.T., M.Sc., Ph.D., Kepala Kelompok Riset Virtual Vision, Image, and Pattern (VVIP-RG) Undiksha. Ia membawakan materi “Potensi dan Tantangan Koleksi Objek Budaya Bali dalam Pengembangan Riset Computer Vision dan Pattern Recognition”.
Selain itu, tujuh pemateri dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia turut berpartisipasi dala sesi parallel. Kehadiran para narasumber dari beragam institusi pendidikan ini mencerminkan semangat kolaboratif dalam pertukaran ilmu dan ide, yang diharapkan dapat memperkaya wawasan serta mempercepat kemajuan penelitian di Indonesia.
Wakil Rektor Undiksha Bidang Akademik dan Kerja Sama Undiksha, Prof. Dr. Gede Rasben Dantes, S.T., M.T.I yang mewakili Rektor menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan acara ini. Prof. Rasben menekankan pentingnya acara seperti SENARI sebagai bagian dari upaya untuk menjadikan Undiksha sebagai lembaga pendidikan unggul. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mencapai target institusi, yakni setiap dosen melakukan penelitian setiap tahunnya. Ia berharap pada tahun selanjutnya, Undiksha dapat menghasilkan 528 publikasi dosen yang mampu mencapai Jurnal Sinta.
Dalam upaya meningkat produktivitas riset, mulai tahun 2025, Prof. Rasben menyatakan bahwa Undiksha berencana untuk memberikan insentif bagi publikasi penelitian dosen. Langkah ini juga untuk memperkuat posisi Undiksha dalam publikasi internasional. “Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan performa akademik Undiksha akan terus meningkat di kancah global,” katanya.
Seminar ini diharapkan menjadi acara akademik yang konsisten, menjadi sarana kontribusi nyata bagi perkembangan akademik dan inovasi Indonesia. (hms)