Singaraja- Secara geokultural, wilayah negara Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang dihuni oleh penduduk dengan latar belakang berbagai suku bangsa, budaya, bahasa, dan agama/kepercayaan yang berbeda-beda. Masyarakat majemuk yang tersusun oleh keragaman kelompok etnik (etnik group) atau suku bangsa beserta tradisi dan budayanya, tidak hanya berpeluang menjadikan bangsa Indonesia menjadi negara yang kuat di masa mendatang, tetapi juga berpotensi mendorong timbulnya konflik sosial yang dapat mengancam sendi-sendi integrasi negara-bangsa (nation-state).
Menanggapi isu tersebut, Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial (FHIS) Universitas Pendidikan Ganesha mengadakan Seminar Internasional dengan tema “Improving Multicultural Attitudes In New Normal Era” pada 26 dan 27 November 2020. Kegiatan ini menghadirkan narasumber kelas dunia, seperti Prof. Adrian Vickers, BA., Ph.D., dari The University of Sydney, Prof. Kimura Toshiaki dari Tohoku University, Prof. David Reeve dari UNSW Sydney, Safirotu Khoir, Ph.D., dari Universitas Gadjah Mada, dan Prof. Dr. Nengah Bawa Atmaja, M.A., serta Dr. I Made Pageh, M.Hum., dari Universitas Pendidikan Ganesha.
Ketua Panitia, I Wayan Pardi, S.Pd., M.Pd., menyatakan kegiatan ini untuk menanamkan kesadaran kepada bangsa Indonesia akan keragaman (plurality), kesetaraan (equality), kemanusiaan (humanity), keadilan (justice) dan nilai-nilai demokrasi (democration values) di era Pandemi Covid-19 yang diperlukan dalam aktivitas sosial dan pergaulan dunia. Ketua Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan Ketut Sedana Arta, S.Pd., M.Pd., mengatakan kegiatan ini juga untuk memperkuat hubungan, komunikasi dan persaudaraan interkultural di antara suku/agama di Indonesia dan bangsa-bangsa lainnya di Dunia.
Dekan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Prof. Dr. Sukadi, M.Pd, M.Ed., dalam sambutannya mengharapkan kegiatan ini dapat memberikan sumbangan dalam mengantisipasi masalah kerawanan sosial antaretnis di Indonesia dan dunia sehingga berkontribusi untuk kepentingan persatuan dan kesatuan bangsa. (rls)