Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) mendorong para mahasiswa Pendidikan Profesi Guru memiliki kemampuan yang komprehensif, mulai dari mendesain, merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi sebuah program, termasuk dalam pembelajaran. Hal ini dibangun oleh Undiksha melalui gelar projek kepemimpinan. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa PPG Prajabatan II Tahun 2023, Sabtu (31/8/2024).
Gelar projek kepemimpinan yang berlangsung di Ruang Seminar Program Pascasarjana Undiksha ini diikuti oleh 12 kelompok yang terdiri atas rumpun bahasa, rumpun Penjas, dan rumpul ilmu pendidikan dengan melibatkan sebanyak 136 mahasiswa. Projek yang dipamerkan berupa media pembelajaran, produk ramah lingkungan, dan produk usaha kreatif.
Ketua Pelaksana Kegiatan, I Made Sarmita, S.Pd.,M.Sc menyampaikan projek kepemimpinan ini adalah salah satu bentuk matakuliah yang harus diambil oleh mahasiswa PPG Prajabatan. Tujuannya untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan mahasiswa melalui kegiatan service learning berbasis komunitas berupa projek.
Pelaksanaan perkuliahan matakuliah projek kepemimpinan dimulai dari tahap investigasi untuk menentukan berbagai macam permasalahan di masyarakat/komunitas yang membutuhkan tindakan/aksi lebih lanjut. Selanjutnya persiapan berupa perencanaan projek, aksi dan refleksi, serta demonstrasi (pagelaran).
Disampaikan lebih lanjut, kegiatan ini berkolaborasi dengan sejumlah mitra yang bergelut dalam bidang sosial dan lingkungan di Kabupaten Buleleng. Projek yang dibuat oleh para mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi dalam pemberdayaan sosial masyarakat dan mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menggagas project based learning.
Gelaran projek kepemimpinan ini dibuka oleh Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Undiksha, Prof. Dr. I Made Tegeh, S.Pd.,M.Pd. Ia yang mewakili Rektor Undiksha menilai projek berbasis community service yang dilaksanakan oleh mahasiswa menjadi sebuah poin tambahan dalam program PPG Prajabatan. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam mendesain, merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi sebuah program yang juga harus diimplementasikan dalam proses pembelajaran saat kelak menjadi guru. “Kelak, mahasiswa diharapkan dapat menjadi pemimpin masa depan dengan penguatan empat kompetensi guru, seperti pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian,” ungkapnya.
Akademisi asal Desa Panji, Sukasada, Buleleng ini mengharapkan selain untuk membentuk calon guru yang profesional, melalui projek kepemimpinan mahasiswa PPG diharapkan dapat memecahkan masalah di lapangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat. (hms)