Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menerima kunjungan dari perwakilan Universitas La-Rochelle, Prancis, Senin (11/4/2022). Momentum ini tidak hanya digunakan untuk monitoring dan evaluasi program kerjasama yang sedang berjalan. Tetapi juga membahas peningkatan kerjasama ke depan.
Pada kesempatan tersebut, Universitas La-Rochelle diwakili oleh Chandra Nuraeni. Ia hadir bersama Atase Kerjasama Linguistik Institut Prancis di Indonesia Philippe Grange. Mereka diterima Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T. M.T.I., didampingi jajaran Badan Kerjasama dan Kehumasan dan Koordinator Program Studi terkait.
Hubungan kerjasama antara dua universitas ini sudah berjalan panjang dan sangat erat. Setiap tahun, kecuali di masa pandemi tahun 2020-2021, La-Rochelle selalu mengirimkan mahasiswanya untuk menjalani kredit transfer di Undiksha dengan mengambil beberapa mata kuliah yang bisa diekuivalensikan dengan mata kuliah yang sudah diprogramkan.
Rasben Dantes menyambut positif atas kehadiran perwakilan Universitas La-Rochelle. Melalui pertemuan ini dapat dirumuskan program-program kerjasama ke depan dalam rangka memperkuat kerjasama yang sudah terjalin sebelumnya. Menurutnya, program yang dapat dimaksimalkan adalah transfer kredit, baik dari segi kualitas maupun jumlah mahasiswanya. Bagi Undiksha, program ini adalah salah satu bentuk implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang menjadi kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Program fast track juga dibahas pada pertemuan ini. Undiksha sudah melakukannya bersama Ming Chi University of Technology, Taiwan. Mahasiswa yang mengikuti akan mendapat gelar bachelor dan master degree. Program ini diharapkan juga dapat terjalin bersama Universitas La-Rochelle.
“Ini mudah-mudahan terbuka jalan bagi kita untuk kolaborasi dengan La-Rochelle University terkait dengan fast track program karena hal ini sangat baik jika bisa dilaksanakan. Saat ini ada tiga mahasiswa La-Rochelle yang melakukan kredit transfer di Undiksha,” ungkapnya.
Perwakilan Universitas La-Rochelle, Chandra Nuraeni juga menyambut baik adanya kerjasama dengan Undiksha karena dapat memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa dan saling mendukung perkembangan universitas. “Berkat kerjasama ini kami merasa Undiksha dan Universitas La-Rochelle lebih berkembang dan mendapatkan pengalaman banyak karena mahasiswa disini diterima dengan baik dalam bidang mata pelajaran maupun dalam bidang masuknya budaya di Singaraja,” ucapnya.
Ia juga merespon positif atas tawaran Undiksha untuk menjalin kerjasama program Fast Track. Hal ini akan dibahas lebih lanjut. Ia berkeinginan kerjasama kedua belah pihak ini dapat terus berjalan.
“Harapan kedepan kita inginnya terus menerus adanya kerjasama ini untuk saling membantu. Universitas La-Rochelle adalah universitas yang kecil tetapi sangat dinamika karena posisinya di pesisir laut. Jadi kita memiliki kesamaan dalam bidang penelitian teknologi maupun dalam bidang budaya,” imbuhnya.
Sementara itu, Philippe Grange mengaku sangat mendukung kerjasama ini. Ia berharap jumlah mahasiswa yang mengikuti program ke depan semakin meningkat yang didukung dengan berbagai upaya, salah satunya beasiswa. “Kami menilai sudah ada pertukaran mahasiswa antara Undiksha dengan Universitas La-Rochelle, namun setiap tahun ada 3-4 mahasiswa. Kami berharap ke depan bisa meningkat. Kami mendukung upaya ini dengan berbagai cara, antara lain akan memberikan beasiswa,” katanya.
Ia menegaskan salah satu syarat mahasiswa Undiksha untuk bisa mengikuti program di Universitas La-Rochelle adalah harus menguasai Perancis, minimal dengan nilai A1, seperti bisa memperkenalkan diri maupun percakapan yang sangat sederhana. “Itu salah satu syarat. Kami tidak berkenan mengirim mahasiswa yang sama sekali belum bisa bahasa Prancis, karena paling tidak bisa jadi bekal untuk mereka cari jalan atau belanja,” pungkasnya. (hms)