Badung- Pendidikan Profesi Guru (PPG) menjadi benteng untuk menghasilkan guru yang profesional dan berkualitas dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia unggul. Melihat esensinya yang sangat penting, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) sebagai salah satu perguruan tinggi pelaksana terus berupaya meningkatkan kualitas pelaksanaan program nasional tersebut. Hal ini pun diapresiasi oleh Direktur Jenderal Guru dan Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Dr. Iwan Syahril, Ph.D. Demikian disampaikan dalam Focus Group Discussion yang berlangsung di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis (18/11/2021) malam.
Pada diskusi tersebut disampaikan pelaksanaan PPG di Undiksha di tengah pandemi Covid-19 baik tahun 2020 dan 2021 secara umum telah berjalan baik. Pada program ini, terdapat penggunaan teknologi informasi untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran maupun pelayanan lainnya. Dirjen GTK, Iwan Syahril menilai inovasi yang dilakukan Undiksha itu menjadi modal untuk transformasi pelaksanaan PPG kedepan sekaligus untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada.
Lebih lanjut ia menjelaskan, inovasi yang dilakukan perlu didukung dengan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang di dalamnya mencakup keahlian, seperti bidang literasi, bidang numerasi, leadership, dan sebagainya. Lebih dari itu, ia juga mendorong semua stake holders, termasuk Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) untuk menjalin kerjasama dengan tempat-tempat terbaik dunia, baik melalui studi banding, beasiswa, pertukaran dosen, dan sebagainya dalam rangka memberikan pengalaman belajar. “Sehingga kita bisa langsung berlajar dari tempat-tempat terbaik untuk nantinya kita terapkan di konteks yang ada di Indonesia,” jelasnya.
Iwan Syahril menyebutkan keterampilan teknologi sangat perlu dimiliki oleh para guru, baik saat berhadapan dengan pandemi covid-19 maupun setelahnya. Dalam perkembangannya, ia melihat penguasaan keterampilan itu menunjukkan trend positif yang ditunjukkan dengan semakin meningkatnya penggunaan platform online dalam pembelajaran. Bahkan ini ditemukan di daerah yang masuk sebagai 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal). “Kita banyak sekali data yang menunjukkan resiliensi guru-guru kita. Misalnya di guru belajar dan berbagi, diikuti lebih dari 70 persen sekolah di Indonesia. Ada guru-gurunya ikut platform online. Terutama saat saya ke Papua Barat, pulau kecil daerah 3T, kok ketemu sudah ada guru yang ikut belajar dengan modul ini dan itu dalam kondisi internet yang seadanya, naik turun tetapi membuka akses belajar yang justru yang lebih luas,” tuturnya.
Diharapkan momentum ini dapat terus berlanjut dalam rangka bersama-sama memajukan pendidikan di Indonesia. “Walaupun pandemi sudah tidak ada, kita ingin momentum guru memanfaatkan teknologi, ini bisa terjadi. Permasalahan guru kita bukan tidak mampu, tetapi memiliki kecemasan, merasa tidak bisa menggunakan. Tetapi sekarang di masa pandemi, gak ada pilihan. Jadi mau gak mau harus menggunakan dan ketika sudah mulai menggunakan ada sedikit kendala, mulai terbiasa dan lama-lama sudah jadi biasa. Kuncinya semangat dan kemauan,” pungkasnya.
Sementara itu, Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., menegaskan Undiksha sebagai LPTK terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan PPG guna menghasilkan guru-guru yang kompeten, unggul, dan berkarakter. “Tadi sudah disampaikan oleh Bapak Dirjen, bagaimana nanti guru itu kita bekali, kita perkuat bidang literasi, numerasi, dan karakter. Nah ini menjadi sesuatu hal yang harus kita perhatikan,” katanya.
Melalui diskusi ini, Rektor Jampel mengaku banyak mendapatkan pengalaman baru, pemikiran-pemikiran yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk berbenah. Undiksha akan memanfaatkan peluang-peluang yang disiapkan oleh Kementerian, seperti program PPG mahasiswa di luar negeri bekerjasama dengan perguruan tinggi yang telah diakui secara internasional, khususnya untuk bidang studi pendidikan. Demikian juga dengan peluang lain yang arahnya untuk peningkatan kapasitas dan kualitas guru. Diskusi ini tidak hanya diikuti oleh Rektor Undiksha, tetapi juga Wakil Rektor I dan Wakil Rektor III Undiksha, Kepala Biro, sejumlah dekan, serta pengelola PPG. (hms)